Liputan6.com, Jakarta - Akhir tahun lalu, Facebook meluncurkan aplikasi chatting khusus untuk pengguna anak-anak. Aplikasi bernama 'Messenger Kids' tersebut dapat digunakan bagi anak-anak yang berusia di bawah 12 tahun.
Sayangnya, kehadiran Messenger Kids ini ternyata kurang mendapat sambutan baik. Kalangan ahli pediatrik dan ahli kesehatan mental, mengkritik langkah Facebook meluncurkan aplikasi pesan instan untuk anak-anak merupakan kesalahan fatal.
Baca Juga
Advertisement
Menanggapi tudingan tersebut, Facebook pun menampik aplikasi tersebut bermasalah. Menurut VP Messaging Product Facebook, David Marcus, aplikasi ini dapat membantu keluarga lebih baik.
"Kehadiran aplikasi ini membuat keluarga lebih baik. Saya percaya produk ini sangat bagus," tuturnya seperti dikutip dari Tech Crunch, Sabtu (3/2/2018). Ia pun mengaku putrinya sudah menggunakan aplikasi ini sehari-hari.
"Aplikasi ini memungkinkan saya berkomunikasi lebih sering dengannya," ujarnya. Ia juga ingin menjadikan aplikasi utama Messenger tak sekadar mengulangi email.
Dilansir New York Times, para ahli yang tergabung dalam organisasi Campaign for a Commercial-Free Childhood (CCFC) tersebut mendesak raksasa media sosial ini agar segera menghapus Messenger Kids.
Dalam surat CCFC yang diberikan kepada Facebook, mereka menilai, pengguna di bawah 12 tahun belum siap mental untuk menerima perubahan lingkungan digital yang tersaji dalam media sosial.
Aman untuk Digunakan
Saat meluncurkan Messenger Kids, Facebook mengklaim kalau aplikasi ini sangat aman untuk digunakan anak-anak. Bahkan, para orangtua bisa mengontrol aplikasi Messenger Kids langsung dari akun Facebook-nya.
Mereka juga bisa mengetahui isi percakapan anak-anaknya serta daftar kontak yang ada di dalam aplikasi secara langsung.
Facebook sendiri mengklaim aplikasi ini aman digunakan anak-anak dan tidak bersifat eksploitatif.
"Tak ada iklan di dalam aplikasi dan informasi anak-anak Anda tidak akan digunakan untuk keperluan iklan, aplikasi ini bisa diunduh gratis dan tak ada fitur tambahan berbayar," tulis Facebook dalam keterangan resminya.
Advertisement
Disepakati Lembaga Perlindungan Anak
Messenger Kids juga dirancang sesuai dengan kesepakatan Lembaga Children Online Privacy and Protection Act atau COPPA, yakni lembaga yang melindungi anak-anak dari tindak eksploitasi dan pelecehan online.
Pasalnya, aplikasi pesan instan yang beredar luas saat ini banyak digunakan anak-anak dan diklaim tidak aman.
Messenger Kids tak cuma digunakan untuk berkirim pesan instan teks atau video. Aplikasi ini juga mengusung beberapa fitur mirip dengan Snapchat, di mana pengguna bisa bergonta-ganti filter dan mask yang menarik nan penuh warna.
Facebook juga menegaskan, Messenger Kids akan bebas dari konten-konten negatif--seperti konten pornografi. Jika mereka menemukan konten tersebut, Facebook dengan sigap akan memblokirnya.
(Dam/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: