Liputan6.com, Cupertino - Apple telah merilis laporan keuangan kuartal I tahun fiskal 2018 (Oktober-Desember 2017) atau kuartal IV tahun kalender 2017.
Berdasarkan data tersebut, Apple telah menjual lebih dari 77 juta iPhone selama tiga bulan tersebut.
Dilansir Softpedia, Senin (5/2/2018), Apple memiliki laporan keuangan yang dinilai bagus, meski ada yang memperkirakan terjadi penurunan penjualan iPhone.
Penjualan iPhone naik dari 46,6 juta unit pada kuartal sebelumnya menjadi 77,3 juta unit. Namun, memang dibandingkan kuartal I tahun fiskal 2017 terjadi penurunan dari 78,2 juta unit.
Baca Juga
Advertisement
Total pendapatan Apple sendiri kini senilai US$ 88,3 miliar (setara dengan Rp 1.117 triliun) dengan keuntungan mencapai US$ 20,1 miliar (Rp 269 triliun).
Pencapain ini berkat besarnya penjualan termasuk dari 77,3 juta unit iPhone, 13,2 juta iPad dan 5,1 juta perangkat Mac.
Penjualan iPhone dibandingkan setahun yang lalu memang mengalami penurunan, tapi pendapatan justru melonjak berkat peningkatan harga sejumlah perangkatnya.
iPhone X adalah smartphone termahal Appel yang dijual dengan harga mulai dari US$ 999 (Rp 13,4 juta) di Amerika Serikat (AS) untuk versi standar. iPhone X dengan memori internal 256GB dijual seharga US$ 1.149 (Rp 15,4 juta) di negara tersebut.
Selain itu, CEO Apple, Tim Cook, mengatakan bahwa penjualan iPhone X berjalan dengan baik sejauh ini. Bahkan, katanya, penjualan smartphone tersebut lebih baik dibandingkan iPhone model lain yang ada di pasar.
"Kami sangat senang melaporkan kuartal terbesar dalam sejarah Apple. iPhone X melebihi ekspektasi kami dan menjadi iPhone paling laris di setiap pekan sejak smartphone tersebut dikapalkan pada November 2017," ungkap Cook.
Apple untuk kuartal selanjutnya memperkirakan terjadi penurunan pendapatan yang berkisar antara US$ 60 dan US$ 62 miliar. Hal ini disebabkan permintaan untuk iPhone X kemungkinan mengalami penurunan.
Produksi iPhone X Dipangkas
Laporan tentang pemangkasan produksi iPhone X telah muncul beberapa kali. Dalam sebuah laporan baru, disebutkan pemangkasan produksi iPhone X tidak akan mencapai 50 persen, seperti yang diberitakan sebelumnya.
Seorang sumber dari rantai suplai Apple, mengatakan pemangkasan produksi tidak sebesar yang diberitakan belakangan ini. Sebelumnya beredar laporan, Apple berencana mengurangi produksi iPhone X sebesar 50 persen karena penjualannya jauh dari ekspektasi.
"Menurut pemahaman kami (pengurangan produksi) tidak sebesar itu," jelas Vice Chariman Murata, Yoshitakan Fujita.
Murata Manufacturing Co merupakan penyuplai berbagai material untuk smartphone yang dibuat oleh Apple dan Samsung. Perusahaan asal Jepang itu belum melihat adanya penurunan pesanan dari Apple sampai 50 persen.
Advertisement
iPhone X Jadi Smartphone Paling Laris Kuartal IV 2017
iPhone X menjadi smartphone paling laris pada kuartal IV 2017. Mengutip data analisa pasar Canalys, Kamis (25/1/2018), Apple berhasil mengapalkan 29 juta unit iPhone X di sepanjang kuartal IV 2017. Dari total pengapalan tersebut, tujuh juta unit dikirim ke Tiongkok.
"Performa penjualan iPhone X sangat mengagumkan untuk sebuah perangkat yang dijual US$ 999 (Rp 13 jutaan). Kendati jadi perangkat paling laris, penjualannya di bawah ekspektasi industri," kata analis Canalys, Ben Stanton.
Stanton menambahkan, Apple pada Desember 2017 berhasil menyelesaikan isu suplai komponen iPhone X yang dialami sejak satu bulan sebelumnya. Hal ini membuat perusahaan bisa memenuhi permintaan iPhone X di pasaran.
Lebih lanjut, salah satu faktor pendorong penjualan iPhone X adalah banyaknya pembeli yang memilih program trade-in alias tukar tambah dengan perangkat lawas mereka. Program tersebut membuat pembeli tidak merasakan langsung harga tinggi iPhone X.
(Din/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: