Liputan6.com, Jakarta - Kasus dugaan penipuan biro perjalanan umrah kembali terjadi. Kali ini perusahaan bernama Solusi Balad Lumampah (SBL) di Jawa Barat menjadi dalangnya.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan, kasus itu telah ditangani Polda Jawa Barat.
Advertisement
"Kasus SBL ditangani Polda Jabar. Modus operandi dan terlibat atau pelaku masih didalami," kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (2/2/2018).
Dalam posisi ini, Polri mengimbau agar calon jemaah waspada terhadap tawaran-tawaran "menarik" tiap-tiap biro perjalanan umrah.
"Kepolisian mengingatkan bila ada tawaran yang kira-kira tidak masuk akal ongkosnya, sebaiknya tidak mengikuti," jelas dia.
Dia menegaskan, masyarakat harus waspada dengan harga murah dan menaruh curiga agar kejadian serupa tidak kembali terjadi.
"Jadi kalau masyarakat ditawari di bawah harga, itu pasti akan akan ada masalah, apa nanti saat berada di sana atau mungkin fasilitas tidak sesuai janji, kan jadi masalah," pungkas jenderal bintang dua ini.
Kapolda Jawa Barat (Jabar), Irjen Pol Agung Budi Maryoto sebelumnya mengatakan, kasus SBL ini bermula dari banyaknya laporan dari para calon jemaah yang telah membayar kepada perusahaan tersebut untuk umrah, tapi tak kunjung diberangkatkan. Polisi pun kemudian menggelar penyelidikan atas laporan tersebut.
Pengaduan Jemaah
Setelah didalami, ternyata banyak yang mengeluh hal yang sama terhadap biro travel umrah tersebut. Polda Jabar kemudian berkoordinasi dengan Kementerian Agama (Kemenag).
"Ternyata, SBL ini hanya mengantongi izin umrah saja, tapi realisasinya juga berangkatkan haji," ucap Agung di Markas Polda Jabar, Kota Bandung, Selasa (30/1/2018).
Agung menjelaskan, PT SBL menawarkan paket umrah dan haji plus menggunakan sistem money game atau ponzi dengan harga murah, yaitu Rp 18 juta. Dari promo tersebut, 30.237 orang mendaftar dan membayar ikut paket umrah dan haji itu.
"Dengan dana yang terhimpun senilai Rp 900 miliar, sebanyak 17.383 orang sudah diberangkatkan dan sisanya 12.845 pendaftar calon jemaah umrah yang belum diberangkatkan," ujar Agung.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement