Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) disarankan meningkatkan peran swasta dalam berbagai proyek dan pengelolaan sektor transportasi. Saran ini diungkapkan langsung oleh Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati.
Menanggapi itu, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menilai tak mudah mengundang sektor swasta untuk berinvestasi di sektor perhubungan walau ada potensi imbal hasil yang menjanjikan.
"Mengundang swasta (berinvestasi) ada syaratnya, yaitu dokumen perencanaan yang kredibel dan baik, serta business plan yang solid, yang bankable. Selain itu juga proses perencanaan yang prudent," ungkap Ketua Umum MTI Danang Parikesit di Jakarta, Jumat (2/2/2018).
Sementara itu, Pengamat Transportasi Djoko Setiawarno menambahkan tidak semua proyek di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) diminati swasta. Sebab ada yang masih harus dikelola pemerintah karena memang memerlukan subsidi.
Baca Juga
Advertisement
Dicontohkan, untuk saat ini yang bisa dilepas ke swasta adalah pengelolaan terminal penumpang tipe A Tirtonadi Solo.
"Itu sudah bisa dilepas pengelolaannya ke pihak swasta. Minimal diupayakann BLU (Badan Layanan Usaha). Karena di tahun 2016, terminal tersebut sudah surplus. Pendapatan sekarang sekitar Rp 5,5 miliar, sementara biaya operasional Rp 4,8 miliar, jadi sudah kompetitif untuk dilepas ke swasta," tambah Djoko.
Djoko melihat selama ini sudah banyak proyek infrastruktur yang dikelola swasta seperti bandara dan pelabuhan. Untuk bandara, baru saja dikerjasamakan sejumlah bandara dengan BUMN demikian pula dengan pelabuhan. "Untuk kereta api, kereta api di Sulawesi Selatan kan sudah melibatkan swasta," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan Kemenhub menjadi kementerian yang paling lambat dalam mendorong peranan swasta dalam pembangunan program kerja.
Sri Mulyani menyebutkan Kemenhub lebih senang menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Menkeu mendorong Kemenhub menggunakan konsep value for money dalam membangun infrastruktur. (Yas)
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bandara Tasikmalaya Bakal Dikembangkan pada 2018
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan mengembangkan Bandara Wiriadinata Tasikmalaya pada 2018. Pengembangan bandara ini sejalan dengan peningkatan potensi penumpang dari dan ke Tasimalaya.
Sejak Juni 2017, Bandara Wiriadinata telah dikerjasamakan untuk penerbangan sipil. Alhasil, saat ini telah ada penerbangan komersial Wings Air sebanyak satu kali dalam sehari.
"Di jalur Selatan Jawa ini banyak bandara sebenarnya. Ini coba akan kita maksimalkan untuk mempermudah mobilitas masyarakat dan meningkatkan ekonomi di wilayah Selatan Jawa," kata Kepala Bagian Kerja Sama dan Humas Ditjen Hubud Agoes Soebagio dalam diskusi di Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis 25 Januari 2018.
Seiring kerja sama dengan penerbangan sipil, bandara yang menjadi wilayah TNI-AU ini telah memperpanjang runway sepanjang 200 meter (m) menjadi 1.400 m pada 2017. Rencananya, runway tersebut kembali diperpanjang menjadi 1.600 m.
Tak hanya itu, untuk mempermudah aksesibilitas pesawat, Kemenhub juga bakal membangun taxi way, serta meningkatkan kapasitas terminal penumpang.
Advertisement