Liputan6.com, London - Seorang nenek berusia 80 tahun nekat mengusir begal sepeda motor di sebuah jalan. Aksi beraninya pun menuai pujian.
Ia bahkan dijuluki 'supernan' alias nenek super akibat keberaniannya tersebut.
Advertisement
Seperti dikutip dari Evening Standard, Sabtu (3/2/2018), Nenek Rosemary Bodger sangat marah saat menyaksikan dua pria di atas motor tengah berupaya merampas kendaraan roda dua jenis Vespa.
Saat beraksi menggagalkan aksi begal motor, Nenek Rosemary sedang berbelanja di dekat rumahnya di Crouch End, London utara pada Senin 29 Januari pagi. Ia tengah bersama sang suaminya Hugh.
"Saya sedang mencari tukang sepatu dan suamiku Hugh tengah di tempat lain. Saya lalu melihat skuter itu, ada dua pemuda yang memepet Vespa menuju trotoar," ujar Nenek Rosemary.
"Salah satu pemuda terlihat berlari menuju pria di Vespa yang dipepet, lalu saya dan wanita lain berteriak agar orang memanggil polisi".
Dua orang lain kemudian melompat dari van putih sambil membawa potongan besi. Begal tersebut pun kabur.
Kondisi korban begal tersebut terlihat sangat shock. Dalam rekaman yang beredar, terlihat ia hanya terdiam.
"Pria yang malang itu sangat terguncang, dia tidak bisa pulang ke rumah karena kunci motornya terlanjur dirampas. Ia lalu membawa kendaraannya ke kantor polisi, dan untungnya ia punya kunci cadangan di rumah".
"Kemudian saya meneruskan perjalanan seperti biasa...," tambah Nenek Rosemary.
Anak Veteran Era Perang Dunia II
Aksi berani Nenek Rosemary ternyata berlatar dari pekerjaannya semasa muda dahulu. Ibu dua anak itu ternyata sudah menjadi pemberani sejak bergabung dengan Women's Royal Naval Service selama empat tahun di tahun 1950an.
Kiprah Nenek Rosemary sebagai anggota resimen perempuan AL Inggris, mengikuti jejak sang ayah yang gugur dalam Perang Dunia II.
Setelah berhenti dari angkatan laut, ia lalu bekerja untuk organisasi sosial Oxfam sebelum pindah ke Kent dan menyelesaikan kuliah sambil bekerja di perpustakaan kampusnya.
"Ketika aku berada di Angkatan Laut di Malta, aku melihat kemiskinan di Libya dan Tangier. Begitu pulang, aku bekerja untuk Oxfam," jelas Nenek Rosemary.
"Ayahku meninggal dalam perang, dia mendapat medali kehormatan. Aku bertemu Hugh pada tahun 1961 di universitas di Oxford, dan kami menikah pada tahun 1965," imbuhnya.
Advertisement