Liputan6.com, Bogor - Polisi belum menemukan titik terang penyebab anggota Brimob Briptu AR menembak kader Gerindra, Fernando Alan Joshua Wowor. Sebab, polisi masih belum bisa memintai keterangan Briptu AR karena masih terbaring di rumah sakit pasca-insiden penembakan di halaman parkir Lipss Club Jalan Sukasari, Bogor Timur, Kota Bogor pada Sabtu 20 Januari.
"Sampai dengan sekarang Briptu AR belum dapat dimintai keterangan. Kita sudah buat surat tapi kata dokter belum bisa (dimintai keterangan)," kata Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto usai apel kesiapan pilkada damai di Kota Bogor, Sabtu (3/2/2018).
Advertisement
Bahkan, lanjut Budi, penyidik sudah mendatangi Briptu AR di rumah sakit. Tetapi kondisi anggota Brimob Kelapa Dua ini belum pulih akibat keributan dengan pengunjung klub malam.
"Bercakap masih susah. Kalau di berita acara kan sehat kah saudara jasmani dan rohani. Mungkin rohaninya bisa tapi jasmaninya belum bisa," kata dia.
Meski begitu, dia berjanji akan menuntaskan kasus tewasnya pengunjung tempat hiburan malam usai tertembak pistol Briptu AR. "Jadi kita tunggu. Tapi intinya kita akan proses hukum, siapa yang melanggar akan kita proses," kata dia.
Sebelumnya, Fernando Alan Joshua Wowor kader Gerindra tertembak senjata api Briptu R di area parkir Lipss Club & Karaoke di Jalan Sukasari 3, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor pada Sabtu (20/1/2018) dini hari. Fernando tewas akibat tembakan tersebut.
Keduanya disebut sempat cekcok mulut di lokasi. Fernando tewas tertembak di lokasi, sementara Briptu AR sempat dipukuli beberapa teman korban usai insiden tersebut dan dilarikan ke rumah sakit.
Keterangan Saksi Berbeda
Polisi telah memeriksa 10 saksi terkait tewasnya kader Gerindra Fernando Alan Josua Wowor (26) setelah tertembak senjata api Briptu AR. Selain itu, polisi juga menyita barang bukti satu unit pucuk senjata api jenis HS 2000, 1 magazin, 4 butir peluru kaliber 9 mm, gagang sapu, dan proyektil peluru dari senjata milik AR.
Namun demikian, polisi belum bisa memastikan penyebab anggota Brimob Kelapa Dua ini menembak kader Gerindra.
"Karena setiap saksi memberikan keterangannya kurang sesuai, makanya kami belum bisa simpulkan kronologinya," kata Wakil Deriktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar AKBP Trunoyudo Wisnu Andito didampingi Kabidkum Polda Jabar Kombes Iksantyio di Mapolresta Bogor Kota.
Menurutnya, masing-masing saksi memiliki sudut pandang berbeda. Karena itu, polisi masih akan menggali keterangan saksi dan bukti untuk mengetahui fakta sebenarnya keributan yang berujung penembakan tersebut.
"Ini butuh waktu. Berita acara saksi masih kita dalami," ujar Trunoyudo.
Ia menyebutkan, sepuluh orang yang sudah diperiksa sebagai saksi yakni empat rekan Fernando, dua juru parkir, calon istri AR, adik calon istri AR, dan dua anggota polisi dari Polsek Bogor Timur.
"10 saksi ini yang mengetahui, melihat, mendengar pada saat kejadian. Mereka masih akan diperiksa," kata Trunoyudo.
Saksikan video di bawah ini:
Advertisement