3 Tim Serie A Paling Ganas di Kandang selain Juventus

Juventus mengumpulkan banyak poin di kandang sendiri musim ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Feb 2018, 19:00 WIB
Pemain Juventus, Blaise Matuidi berebut bola dengan pemain Genoa, Stephane Omeonga pada lanjutan Serie A di Allianz stadium, Turin, (22/1/2018). Juventus menang tipis 1-0. (AFP/Marco Bertorello)

Liputan6.com, Turin - Liga Serie A Italia sudah memasuki giornata 22. Napoli masih memimpin di puncak klasemen dengan 57 poin, hasil 18 kemenangan dan 3 kali imbang.

Tim asuhan Maurizio Sarri baru menelan satu kekalahan, yakni dari Juventus (0-1) di San Paolo pada 1 Desember 2017 lalu.

Hasil yang sudah didapat sejauh ini sedikit mengubah konstelasi Serie A dari musim-musim sebelumnya. Juventus yang terus mendominasi di enam musim terakhir, harus berjuang mati-matian untuk mengejar laju Napoli.

Juventus sendiri memang terus menguntit Napoli di urutan kedua dan konsisten menjaga jarak satu poin. I Bianconeri menempel Napoli dengan memaksimalkan laga kandang.

Ya, dari 11 kali bermain di Stadion Allianz, Paulo Dybala dan kawan-kawan berhasil mengoleksi 28 poin, atau separuh dari jumlah poin keseluruhan yang telah mereka kumpulkan. Mereka hanya satu kali takluk di kandang oleh Lazio (1-2) dan imbang satu kali lawan Inter Milan (0-0).

Catatan itu menjadikan Juventus sebagai jago kandang terbaik di Serie A sampai sejauh ini. Setelah Juventus, berikut tiga tim Serie A yang meraih poin terbanyak di laga kandang.


1. Napoli

Foto dok. Liputan6.com

Napoli memang berada di puncak klasemen dari hasil 22 pertandingan yang sudah dimainkan. Namun untuk urusan bertanding di kandang sendiri, I Partenopei masih berada di bawah Juventus. Mereka hanya sanggup mengumpulkan 26 poin dari 11 laga yang dimainkan di stadion kebanggaan mereka, San Paolo, terpaut dua angka dari Juventus.

Hasil laga kandang ini memang kurang maksimal bagi Napoli. Itu tidak terlepas dari kekalahan yang mereka telan ketika bersua Juventus (0-1). Juga karena mereka ditahan imbang oleh Inter Milan (0-0) di pekan kesembilan dan Fiorentina (0-0) di pekan 16.

Namun, yang menarik, Napoli justru mampu mengumpulkan 31 poin di laga tandang. Kecuali imbang 0-0 lawan Chievo, Marek Hamsik dan kawan-kawan menyapu seluruh pertandingan dengan kemenangan di kandang lawan. Torehan itulah yang membuat mereka bisa memimpin puncak klasemen.

Dengan hasil yang sudah didapat, optimisme mulai menyeruak di kubu Napoli. Pemain, fans, hingga para petinggi klub, mulai percaya diri bisa mengakhiri dominasi Juventus musim ini.

“Kami yakin bisa meraih Scudetto. Sekarang sudah tiba bagian yang tersulit dari musim ini. Kami harus terus berlatih seperti biasanya. Kami berada di puncak dan kami akan terus melakukan segalanya dengan baik,” ujar penyerang Napoli, Jose Callejon dalam wawancara bersama Radio Kiss Kiss, kemarin.

“Kami berharap bisa merayakan kemenangan di akhir musim. Pertandingan melawan Bianconeri 22 April mendatang akan sangat menentukan. Kami harus tetap tenang,” kata mantan penyerang Real Madrid itu menambahkan.


2. Sampdoria

Foto dok. Liputan6.com

Jika musim lalu ada Atalanta yang tampil sebagai tim kejutan di Serie A, musim ini ada Sampdoria. Ya, Blucerchiati konsisten berada di zona Liga Europa sejak awal musim. Hingga giornata ke 22, mereka masih berada di urutan enam klasemen dengan 37 poin, unggul tiga angka dari AC Milan yang menguntit di bawah mereka.

Bahkan, khusus untuk laga kandang, Sampdoria berada di urutan ketiga. Mereka telah mengoleksi 25 poin dari 11 pertandingan yang digelar di Stadion Luigi Ferraris.

Salah satu penampilan paling impresif Sampdoria musim ini adalah ketika mengalahkan Juventus 3-2 di markas mereka, 19 November 2017 lalu. Tak cuma itu, mereka juga menaklukkan AC Milan 2-0 dua bulan sebelumnya. Dan terakhir, mereka juga mampu mencuri kemenangan (1-0) dari AS Roma di Stadion Olimpico.

Memasuki tahun 2018, Sampdoria semakin mendekat ke zona Liga Champions. Mereka terus meraih hasil-hasil positif di saat AS Roma dan Inter Milan terpuruk. Kini, tim asuhan Marco Giampaolo hanya terpaut empat angka dari AS Roma dan tujuh angka dari Inter Milan.

“Saya sudah katakan selama beberapa pekan terakhir bahwa target Sampdoria adalah menikmati sepak bola. Setiap kali kami menyebut target lain, kami justru akan bermain buruk. Akibatnya kami jadi lebih memikirkan hasil ketimbang penampilan. Itu tidak baik,” ujar Giampaolo, seperti dikutip Mediaset Premium.

“Jika kita tidak bermain dengan baik, kita tidak akan meraih poin. Jadi, fokus kami hanyalah harus memainkan sepak bola dengan baik,” Giampaolo menambahkan.


3. Inter Milan

Foto dok. Liputan6.com

Inter Milan meraih 24 poin dari 11 pertandingan yang digelar di Giuseppe Meazza. Torehan itu membuat mereka berada di urutan empat di bawah Juventus, Napoli, dan Sampdoria.

Di stadion kebanggan mereka, I Nerazzuri meraih 7 kemenangan. Selebihnya, mereka ditahan imbang Torino (1-1) di pekan ke-12, Lazio (0-0) di pekan 19, dan AS Roma (1-1). Yang paling memalukan, mereka dihajar oleh Udinese (1-3) di giornata 17. Kekalahan itu menjadi titik awal keterpurukan skuat Luciano Spalletti dalam kampanye musim ini. Padahal sebelumnya, mereka sempat mencuri takhta klasemen dari Napoli selama dua pekan.

Sejak kekalahan itu, sampai laga terakhir pekan lalu, Inter Milan tak pernah lagi merasakan kemenangan. Tragisnya, akhir pekan lalu, mereka ditahan imbang 1-1 oleh SPAL akibat gol Alberto Paloschi di menit akhir laga.

“Ada banyak hal yang harus kami perbaiki. Saya tidak akan bilang bahwa saya cemas. Hanya saja saya tidak melihat adanya perkembangan khusus, bahkan ketika kami masih memimpin pertandingan,” ujar Spalletti. (Abul Muamar)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya