Liputan6.com, Washington, D.C - Groundhog atau seekor hewan pengerat sejenis marmot meramalkan cuaca di Amerika Serikat. Binatang bernama Punxsutawney Phil itu memprediksikan bahwa AS akan mengalami musim dingin dalam enam pekan.
Ramalan itu dikemukakan setelah marmot itu muncul dari dalam tanah, di dekat pangkal pohon yang menjadi rumahnya. Menurut legenda, jika ia melihat bayangannya sendiri – artinya kalau hari cerah – kawasan Amerika Utara masih akan mengalami cuaca musim dingin selama enam minggu lagi. Jika tidak, musim semi akan segera tiba.
Advertisement
Meski dipercaya, ramalan di Amerika itu tetap saja diragukan karena diprediksi oleh seekor hewan pengerat sejenis marmot.
Seperti dikutip dari VOANews.com, Sabtu (3/2/2018), Punxsutawney Phil adalah hewan peramal berbulu yang paling terkenal.
Selama beberapa generasinya, marmot tanah itu telah meramalkan cuaca sejak 1887.
Selama ini, catatan menunjukkan Phil lebih sering meramalkan musim dingin daripada musim semi lebih awal.
Hewan Peramal
Selain marmot tanah, sejumlah hewan lain juga pernah dipercaya menjadi peramal.
Sejak Paul Si Gurita menjadi hewan peramal yang populer di Piala Dunia 2010, hewan cenayang terus bermunculan di perhelatan besar. Sama seperti di Piala Eropa 2016, seekor singa laut bernama Watson coba mencuri perhatian dengan kemampuannya meramal.
Lalu ada monyet sakti di China yang meramalkan kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat. Felix si beruang kutub juga ikut memprediksi kejayaan pemimpin Negeri Paman Sam itu.
Babi bernama Khryak, juga pernah muncul untuk memprediksi tim juara Piala Eropa 2012. Sama seperti Chitta, gajah betina penghuni kebun binatang di Krakow.
Koala lucu bernama Oobi-Ooobi juga memiliki kemampuan tebak skor. Kebun binatang Leipzig Zoo, Jerman mengandalkan binatang lucu ini sebagai peramal hasil pertandingan timnas Jerman pada Piala Eropa 2016.
Advertisement