Dian Sastrowardoyo Ternyata Gemar Pakai Kain Ini

Dian Sastrowardoyo nampak anggun dengan balutan kain sumba saat menghadiri sebuah acara.

Oleh JawaPos.com diperbarui 04 Feb 2018, 06:00 WIB
Dian Sastrowardoyo (Foto: Herman Zakharia/ Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Apresiasi terhadap kain Sumba baru saja ditunjukkan oleh aktris cantik Dian Sastrowardoyo. Dalam acara Cosmopolitan FM Enchanting 16th Anniversarry di Plaza Indonesia, Jakarta, Jumat (3/2), Dian terlihat anggun dengan balutan kain sumba kuning sebagai bawahan serta atasan yang berkonsep dekonstruktif.

"Hari ini saya datang di ulang tahun Cosmopolitan pakai kain Sumba. Ini salah satu kain Sumba yang kuno, atasannya saya gabungkan dengan atasan dari tangan official, saya suka karena dia konsepnya dekonstruksi dan dia bisa bikin kita berpikir harus performs, jadi kayak baju tuh hasil karya sendiri. Kita pakai baju kasual atau yang dekonstruktif gini cocok dikombinasikan dengan kain Sumba," papar Dian Sastrowardoyo.


Riasan Natural

Dian Sastro. (Instagram/therealdisastr)

Dengan riasan yang juga natural, ibu muda tersebut terlihat tetap memesona. Oleh karena itu, ia berharap bisa menjadi panutan dalam hal berbusana. Dengan harapan, semakin banyak orang yang mengenakan kain sumba dalam setiap acara, bahkan sekadar ke mal.

"Aku ingin ngajak orang-orang berpikir kembali tentang pakai baju nggak harus selalu mewah-mewah yang pake payet segala macam. Aku nggak pakai payet dan itu yang lagi coba kukulik. Aku mau ngajakin ibu-ibu muda untuk berpikir, eh kain Sumba itu bisa lho dipakai di acara-acara, enggak harus nunggu acara adat atau nikahan keluarga. Dipakai ke mal juga sebenarnya bisa," ungkapnya


Mengangkat Perekonomian

Dian Sastro. (foto: instagram.com/therealdisastr)

Pemain Ada Apa Dengan Cinta tersebut mengatakan masyarakat perlu membantu dan apresiasi kain Sumba karena selain dapat mengangkat perekonomian ibu-ibu dan pedagang di Sumba, sekaligus juga menghargai proses pembuatannya yang butuh waktu bertahun-tahun.

"Saya lihat banyak yang mengatakan wah kainnya kan juga mahal, Mbak. Padahal saya lihat sendiri lho itu ibu-ibu nenun sendiri, sampai bertahun-tahun. Aku merasa dengan kita menggunakannya secara nggak langsung kita ngangkat perekonomian ibu-ibu dan pedagang kain Sumba. Nggak cuma ngangkat kebudayaan kita tapi bantu pemberdayaan masyarakat Sumba juga yang masih perlu kita bantu kesejahteraan hidupnya," jelasnya.

Untuk lebih lengkap, baca beritanya di Jawapos.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya