Liputan6.com, Jawa Barat - Situasi Jawa Barat yang masih ramai dengan kendaraan dimanfaatkan oleh anak-anak jalanan untuk mengais keuntungan. Rupanya kelompok anak punk yang beraksi, hal ini terlihat dari penampilan mereka yang khas, lengkap dengan aksesoris yang mereka gunakan.
Seperti ditayangkan dalam program Sigi SCTV, Keesokan harinya tim sigi investigasi mulai mencari tahu seputar kesibukan mereka menenggak miras di waktu luang. Mencari informasi tentang miras ilegal yang dikonsumsi anak punk ini bukanlah suatu perkara yang mudah.
Lokasi tempat anak punk menenggak minuman keras terletak di sebuah tempat terpencil di sebuah taman kota. Hanya bermodalkan lilin, mereka menunggu teman mereka tiba yang membawa bahan-bahan oplosan.
Selain alkohol, ciu, dan arak, masih ada campuran gila lainnya yang mereka gunakan, seperti pewangi pakaian dan lotion anti nyamuk. Efek oplosan sedikit demi sedikit mulai terasa, salah satu anak punk mulai lemas dan yang lain mulai berbicara tak tentu arah.
Advertisement
Sebuah pabrik tekstil di Padalarang, Bandung Barat, menjadi pusat perhatian warga di awal tahun 2018. 11 orang buruh pabrik menjadi korban dari ganasnya minuman oplosan. Kepedihan dan luka terlihat dari keluarga yang ditinggalkan.
Salah satu korban yang selamat masih lemas akibat miras oplosan yang dikonsumsi secara massal. Sisa miras oplosan yang diamankan oleh kepolisian Polres Cimahi diperiksa. Menurut Kapolres Cimahi para buruh pabrik ini mengkonsumsi minuman energy drink yang dicampur dengan miras oplosan dan megakibatkan 9 buruh pabrik meninggal dan 2 orang terbaring lemas.