Makam Kuno Berusia 4.400 Tahun Ditemukan di Mesir

Penggalian di dekat piramida-piramida yang tidak jauh dari Kairo tengah dilakukan.Sebuah makam kuno kemudian ditemukan.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Feb 2018, 11:01 WIB
Piramida Agung Giza (Creative Commons/ Nina Aldin Thune)

Liputan6.com, Kairo - Para arkeolog Mesir mengatakan, telah menemukan sebuah makam berusia 4.400 tahun, di dekat piramida-piramida yang tidak jauh dari Kairo.

Kementerian Purbakala Mesir mengumumkan penemuan itu pada Sabtu 3 Februari 2018. Disampaikan bahwa makam tersebut kemungkinan berisi pejabat tinggi yang bernama Hetpet pada masa Dinasti ke-5 Mesir kuno.

Seperti dikutip dari VOA News, Minggu (4/2/2018), makam tersebut mencakup lukisan dinding yang menggambarkan, Hetpet melihat beberapa tempat berburu 'dan penangkapan ikan.

"Tempat-tempat tersebut menunjukkan seekor monyet, yang pada waktu itu banyak dimiliki sebagai binatang piaraan, sedang memetik buah dan seekor lagi menari di hadapan orkestra," ujar pemimpin misi arkeologi, Mostafa Al-Waziri.

Al-Wazir juga yakin, Hetpet adalah seorang wanita yang diyakini dekat dengan kaum bangsawan Mesir, mempunyai satu makam lagi di necropolis barat Giza, di mana terdapat beberapa makam para pejabat tertinggi Kerajaan Kuno Mesir.

Al-Waziri mengatakan, penggalian sedang berlangsung untuk makam yang lain.


Dua Makam Kuno

Para arkeolog Mesir dengan temuan mumi terbarunya di Luxor, Mesir. (AP/The Guardian)

Sebelumnya, arkeolog Mesir mengumumkan penemuan terbarunya. Mereka menguak dua makam kuno di sebelah selatan Luxor. Diperkirakan, makam tersebut berusia 3.500 tahun.

Makam yang berada di nekropolis atau "kota kematian" Dra Abul Naga, di tepi barat Sungai Nil itu ditemukan di sebuah kompleks pemakaman bangsawan dan pejabat tinggi. Di dalamnya, para arkeolog menemukan sejumlah patung, mumi, tembikar, dan artefak lain.

"... Makam dari abad ke-18 akhirnya ditemukan. Tapi, ini kali pertamanya kami memasuki area pemakaman tersebut," ujar Menteri Kepurbakalaan Mesir, Khaled al-Anani, melansir laman The Guardian, Senin 11 Desember 2017.

Ia mengklaim penemuan tersebut sebagai bagian dari upaya kementerian untuk mempromosikan sektor pariwisata Negeri Piramida.

Sebagaimana diketahui, pada 2011, Mesir dilanda serangan ekstremis dan kekacauan politik, menyusul adanya pemberontakan. Hal ini membuat industri pariwisata Mesir lesu.

Pemerintah berharap, penemuan ini bisa menghidupkan kembali sektor pariwisata yang pernah ramai di negara mereka.

Anani lantas menjelaskan dua makam kuno itu. Katanya, satu makam memiliki sebuah halaman yang dilapisi batu bata dan berisi sebuah poros pemakaman sedalam enam meter. Halaman dan poros ini mengarah ke empat ruang samping.

Artefak yang ditemukan di dalamnya sebagian besar merupakan pecahan peti mati kayu, sedangkan prasasti dan lukisan dinding menunjukkan bahwa makam ini diduga berasal dari era antara masa pemerintahan Raja Amenhotep II dan King Thutmose IV. Keduanya merupakan firaun dari Dinasti ke-18.

Makam kedua memiliki lima pintu masuk yang mengarah ke aula berbentuk persegi panjang. Makam ini juga berisi dua poros pemakaman yang terletak di sisi utara dan selatan makam.

Artefak yang ditemukan di dalamnya, yaitu kerucut pemakaman -- sejenis gerabah yang dicap, topeng pemakaman kayu yang dicat, kapal tanah liat, sekitar 450 patung, dan mumi yang dibungkus linen (bahan yang terbuat dari serat tumbuhan rami).

"Makam yang baru dibuka ini tidak dalam kondisi baik. Tetapi, isinya mungkin memberikan petunjuk bagi penemuan-penemuan lain," ujar Anani.

Kementerian Kepurbakalaan Mesir menyebut, ada sebuah gerobak yang diukir di langit-langit dan diberi nama Raja Thutmose I dari dinasti ke-18 awal.

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya