Naik Motor Gede, Polisi Berhijab 'Sentil' Pelanggar Lalu Lintas

Kapolres menegaskan pemberian kendaraan kepada siswa jangan melihat postur tubuhnya, tetapi umurnya sudah memenuhi persyaratan atau belum.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 04 Feb 2018, 21:02 WIB
Ilustrasi Motor Gede Patroli Polisi

Liputan6.com, Garut - Seorang polisi wanita alias polwan berhijab, nampak lihai meliuk-liuk menjalankan sebuah sepeda motor gede (moge) patroli milik polisi. Riuh tepuk tangan dari ribuan pelajar SMUN 6 Garut pun memberikan dukungan untuk aparat kepolisian yang datang.

Kegiatan itu merupakan rangkaian kampanye jajaran satuan lalulintas (satlantas) kepolisian resort Garut, Jawa Barat. Aksi ini menyadarkan pentingnya keselamatan berkendara dan berlalu lintas bagi pelajar. Selain atraksi moge, pada kampanye yang dipimpin Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna ini pun, dibagikan doorprize berupa helm ber-SNI bagi beberapa siswi.

Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna menyatakan, kegiatan kampanye ini merupakan imbauan bagi generasi muda agar taat menjalankan aturan berlalu-lintas.

"Banyak kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pelajar karena tidak memenuhi aturan lalu lintas," ujarnya dalam kampanye Safery Ridding, di SMUN 6 Garut, Kamis, 1 Februari 2018.

Menurutnya, kasus kecelakaan lalu lintas yang dialami kalangan pelajar di kabupaten Garut, masih terbilang tinggi, sehingga lembaganya memiliki kewajiban untuk menyadarkan mereka.

"Kadang orangtua memberi anak kendaraan bigitu saja kemudian dilepas, padahal belum punya SIM," keluhnya.

Untuk itu, selain menyadarkan para pelajar akan pentingnya tertib berlalu lintas, kepolisian meminta pihak sekolah lebih selektif memberikan izin dan melarang pelajar yang belum memenuhi syarat untuk berkendara.

"Jangan lihat dari postur tubuh yang tinggi besar, tapi lihat usianya apakah memenuhi atau tidak," kata dia.

 


Tanggapan Sekolah terhadap Pelanggaran Berlalu Lintas di Kalangan Pelajar

Naik Motor Gede, Aksi Polwan Berhijab 'Sentil' Pelanggar Lalu Lintas. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Dalam kesempatan tersebut, Budi mengingatkan pelajar agar meninggalkan aktivitas kegiatan geng motor yang tidak bermanfaat, serta lebih bijak dalam menggunakan media sosial (medsos). "Jangan pakai medsos buat bully mem-bully, tetapi gunakan semestinya," ujar dia.

Kepala Sekolah SMUN 6 Garut Sumpena Permana mendukung upaya sosialisasi berlalu lintas dan kedisiplinan yang dilakukan polres Garut. Menurutnya, kegiatan yang pertama kali dihadiri Kapolres Garut ini, diharapkan mampu meningkatkan kedisiplinan para pelajar. "Agar lebih bijak menggunakan kendaraan," ujarnya.

Saat ditanya imbauan Kapolres agar melarang pelajar yang belum memenuhi syarat membawa kendaraan ke sekolah, Sumpena mengaku jika hal itu terkendala minimnya petugas pengawas pihak sekolah.

"Sebebarnya sudah ada larangan bangi kelas X agar tidak membawa, tapi bagaimana mungkin kami mengawasi siswa yang ribuan ini satu persatu," ujarnya.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya