Hutama Karya Janji Beri Santunan ke Keluarga Korban Crane Jatuh

Hutama Karya berjanji memberikan santunan ke keluarga 4 korban tewas akibat insiden crane jatuh di Jatinegara

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 04 Feb 2018, 18:31 WIB
Pekerja berjaga di dekat garis polisi usai ambruknya crane pengerjaan proyek double-double track kereta api di Jatinegara, Jakarta, Minggu (4/2). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - PT Hutama Karya (Persero) berjanji akan memberikan santunan kepada keluarga empat korban tewas akibat insiden jatuhnya bantalan rel dari alat berat atau crane di proyek pembangunan Fasilitas Perkeretapian Manggarai-Jatinegara (Double-Double Track), hari ini (4/2/2018).

“Kami memastikan bahwa ke empat korban yang meninggal dunia mendapatkan hak-haknya berupa asuransi dari BPJS dan santunan dari konsorsium proyek,” ungkap Direktur Operasi Hutama Karya, Suroto dalam keterangan resminya di Jakarta, hari ini.

Hutama Karya sebagai pemegang utama konsorsium telah bekerja sama Komite Keselamatan Konstruksi (KKK) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rkayat (PUPR), Komite Nasional Keselamatan Transportasi(KNKT), serta Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Binwasnaker) Kementerian Tenaga Kerja untuk melakukan investigasi lebih lanjut.

Suroto menegaskan, hingga saat ini, konsorsium proyek terus bekerja sama dengan pihak Kepolisian dengan melakukan pengamanan radius 300 meter di seputar lokasi kejadian, serta memastikan semua peralatan dalam kondisi stabil dalam rangka memastikan keamanan bagi masyarakat sekitar lokasi pasca kejadian.

“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak berada di dekat lokasi, supaya proses penanganan berjalan lancar, aman, dan nyaman bagi semuanya,” tegas Suroto.

Sementara, Ketua KKK Iwan Zarkasih mengatakan, pihaknya akan meng-observasi secara menyeluruh baik secara metode konstruksi maupun peralatan yang digunakan sehingga bisa dilakukan perbaikan.

“Kondisi peralatan hingga saat ini masih dalam keadaan stabil dan non-operasional. Kami akan berkoordinasi penuh dengan semua pihak dan juga dengan kepolisian. Setelah observasi dan investigasi selesai, kami pasti akan memberikan keterangan lebih lanjut,” imbuh Iwan.


Diselidiki polisi

Kondisi crane pengerjaan proyek double-double track kereta api di Jatinegara yang ambruk, Jakarta, Minggu (4/2). Kejadian tersebut menyebabkan empat orang tewas. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Satu unit alat bantu pengangkut beton atau crane proyek double track kereta api di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, jatuh. Akibat insiden yang terjadi empat orang dinyatakan tewas.

Seperti ditayangkan Patroli Siang, Minggu, 4 Februari 2018, crane jatuh saat digunakan untuk mengangkut bantalan rel sehingga bantalan rel yang sedang diangkatnya terjatuh dan menimpa lima pekerja.

Akibatnya dua orang tewas di tempat kejadian dan dua lainnya tewas di dua rumah sakit berbeda. Sementara, seorang terluka mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.

Saat kejadian, seorang warga menyatakan sempat mendengar suara dentuman keras usai melakukan ibadah salat subuh. Insiden pun sempat membuat panik warga. Usai kejadian, petugas kepolisian dibantu dengan sejumlah pekerja mengevakuasi dua jenazah pekerja korban yang tewas.

Jenazah kemudian dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.Tidak hanya korban tewas, seorang pekerja yang masih berada di ruang pengatur crane juga dievakuasi. Pria yang diduga operator crane itu dievakuasi dengan wajah yang masih shock.

Sementara itu, belum diketahui pasti apa penyebab ambruknya crane tersebut, dan polisi masih terus melakukan penyelidikan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya