Liputan6.com, Solo - Langkah Arema FC harus terhenti di perempat final Piala Presiden 2018. Pelatih Arema, Joko Susilo menyebut kekalahan ini di luar ekspektasi dirinya.
Sriwijaya FC mengalahkan Arema 3-1 di Stadion Manahan Solo, Minggu (4/2/2018). Gol kemenangan Sriwijaya FC dicetak oleh Bio Paulin menit ke-67, Syahrian Abimanyu (71), Alberto Goncalves (86). Sementara Arema hanya bisa membalas satu gol lewat tendangan penalti Ahmad Nur Hadianto.
Baca Juga
Advertisement
"Kami harus menelan kekecewaan di sini (Manahan, Solo). Kami kalah 1-3. Ini merupakan hasil yang tidak kami harapan dan tidak sesuai yang kami perkirakan, " ujar Joko Susilo.
Arema sejatinya memiliki kesempatan emas lewat kado penalti setelah Bio Paulin melanggar Dedik. Sayang, Dedik yang menjadi algojo penalti tidak berhasil memaksimalkannya.
Tendangannya berhasil diblok oleh kiper Sriwijaya, Teja Paku Alam. Joko menyesali kegagalan penalti Arema. Selain itu juga, dua gol Sriwijaya dari bola mati cukup membuyarkan konsentrasi dari penggawa Arema.
"Dua gol Sriwijaya FC lahir dari bola mati. Itu yang membuat kami kacau. Penalti juga tidak masuk," kata Joka, yang juga mantan penyerang Arema.
Sekali Menang
Sebelumnya, Arema lolos ke perempat final usai menjadi juara Grup E, bersama Bhayangkara FC yang menjadi runner up.
Hanya, dari tiga pertandingan, Arema hanya memenangkan satu laga, saat mengalahkan PSIS Semarang 3-1.
Sisanya, mereka dua kali imbang lawan Persela Lamongan (2-2) dan Bhayangkara FC (0-0).
Advertisement
Benahi Tim
Melihat permainan timnya, Joko Susilo mengaku bakal segera membenahinya. Satu hal yang menjadi sorotan adalah kematangan tim, terutama mental pemain.
"Secara kualitas pemain kami tidak kalah, tetapi secara kematangan harus kami tingkatkan," ujar Joko, yang juga mantan penyerang Arema FC.