LG Mundur dari Pasar Smartphone Tiongkok

LG dilaporkan keluar dari pasar smartphone Tiongkok karena kalah saing di negara tersebut.

oleh Andina Librianty diperbarui 05 Feb 2018, 14:30 WIB
LG resmi umumkan seri G6 di ajang MWC 2017 di Barcelona, Spanyol. (Sumber: Mashable)

Liputan6.com, Jakarta - LG Mobile dilaporkan keluar dari pasar smartphone Tiongkok. Keputusan ini karena perusahaan itu kalah bersaing dengan kompetitornya, terutama yang berasal Tiongkok.

Dilansir GSM Arena, Senin (5/2/2018), informasi mengenai rencana "undur diri" LG ini muncul tak lama perusahaan merilis laporan keuangan tahun fiskal 2017 pada Januari 2018.

Pendapatan LG Electronics cukup baik, tapi divisi mobile mengalami kerugian operasional mencapai US$ 192 juta pada kuartal IV 2017.

Pihak LG Electronics belum mengumumkan alasan hengkang tersebut, tapi persaingan yang keras di negara itu diyakini sebagai penyebab utama. Sementara itu, seorang perwakilan dari kantor di Beijing dilaporkan membenarkan soal LG yang hengkang dari negara tersebut.

Merek smartphone Tiongkok memiliki pasar yang besar di negara asalnya. Sejumlah produk lokal bisa lebih unggul daripada merek asing ternama seperti Apple dan Samsung.

LG diperkirakan hanya menjual 160 ribu unit smartphone di Tiongkok pada 2016, jauh dari estimasi pengapalan 480 juta. Flagship LG pada 2017, G6 dan V30, dilaporkan belum dirilis secara resmi di negara tersebut.


Oppo R9S Jadi Smartphone Paling Laris di Tiongkok

Oppo A57 (Foto: NDTV)

Perlahan tapi pasti, merek asal Tiongkok kian berjaya di pasar smartphone dalam dan luar negeri. Berdasarkan data perusahaan riset Counterpoint Research, Oppo R9 merupakan smartphone yang paling banyak terjual di Tiongkok pada 2017.

Selain R9S, Oppo A57 dan R11 juga masuk dalam daftar 10 model smartphone paling laris pada 2017. Oppo sendiri merupakan vendor smartphone asal Negei Tirai Bambu.

Oppo R9S mendominasi dengan 3 persen pangsa pasar, hanya berselisih sedikit dengan iPhone 7 Plus yang berada di posisi ke dua. iPhone 7 Plus memiliki 2,8 persen pangsa pasar di Tiongkok.

Posisi lima besar lainnya ditempati Vivo X9 (2,7 persen), Oppo A57 (2,6 persen), dan iPhone 7 (2,4 persen). Peringkat enam sampai 10 ditempati oleh Oppo R11 (2,3 persen), Vivo Y66 (2,1 persen), Honor 8 Lite (1,9 persen), Xiaomi Redmi Note 4X (1,8 persen), dan Honor Enjoy 6X (1,7 persen).

Merek asal Tiongkok berhasil menguasai pasar dalam negerinya sendiri. Apple merupakan satu-satunya merek asing yang berada dalam daftar 10 model smartphone paling laris di Tiongkok pada tahun lalu.

Rival kuat Apple, Samsung, sama sekali tidak berada dalam daftar. Duo flagship Samsung, Galaxy S8 dan Note 8, tak mampu menunjukkan "taringnya" di pasar smartphone terbesar di dunia tersebut.


Kompetisi di Tiongkok

Ilustrasi aktivitas menggunakan smartphone (AFP)

Tiongkok merupakan pasar smartphone terbesar di dunia. Oleh karena itu, banyak vendor berlomba-lomba untuk mendapatkan pangsa pasar yang besar di negara tersebut.

Apple pun menjadikan Tiongkok sebagai salah satu pasar terpentingnya. "Setelah harga seri iPhone 7 turun, kompetisi produk menjadi nyata terutama iPhone 7 Plus varian 128GB yang harganya di bawah US$ 900 dengan diskon 16 persen," kata analis Counterpoint, James Yan.

Penjualan iPhone 7 Plus yang lebih baik daripada iPhone 7, kata James, menunjukkan bahwa harga bukan satu-satunya faktor yang memengaruhi penjualan model tertentu.

Terkait hal ini, para konsumen menginginkan spesifikasi yang lebih baik seperti iPhone 7 Plus dengan layar lebih besar dan dual kamera.

Counterpoint menjelaskan fokus Oppo di kelas menengah membantunya bersaing dengan vendor smartphone lain. Langkah Oppo yang fokus di rentang harga US$ 200 dan US$ 450, ditambah dengan berbagai fitur menarik, seperti kamera selfie, membuat tiga model smartphone Oppo masuk dalam daftar 10 besar smartphone terlaris di Tiongkok pada tahun lalu.

(Din/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya