Liputan6.com, Jakarta - Layanan streaming musik Apple Music terus mengalami pertumbuhan. Berdasarkan data terbaru, Apple Music memiliki 36 juta pelanggan berbayar di dunia, tumbuh pesat dari 30 juta pada September pada tahun lalu.
Dilansir Mac Rumors, Senin (5/2/2018), Apple menyampaikan soal data terbarunya itu kepada The Wall Street Journal. Pertumbuhan Apple Music disebut naik lebih cepat daripada Spotify di Amerika Serikat (AS).
Baca Juga
Advertisement
Jika pertumbuhan Apple Music terus stabil, maka layanan tersebut diperkirakan bisa mendominasi pasar streaming musik di AS.
"Menurut sumber, basis pelanggan Apple di AS tumbuh sekira 5 persen per bulan, dibandingkan Spotify dengan 2 persen. Jika pertumbuhan tersebut terus terjadi, Apple bisa menggantikan posisi Spotify di AS pada musim panas tahun ini," demikian laporan yang tertulis di The Wall Street Journal.
Spotify sendiri saat ini masih memimpin pasar dunia dengan 70 juta pelanggan berbayar per Januari 2018. Spotify memiliki layanan gratis berbasis iklan dengan lebih dari 140 juta pengguna di seluruh dunia.
Spotify ekspansi ke AS pada 2011, sedangkan Apple Music baru meluncur pada 2015 secara serentak ke lebih dari 100 negara.
Untuk layanan berbayar, keduanya menawarkan paket berlangganan untuk individu US$ 9,99, pelajar US$ 4,99 dan keluarga US$ 14,99 per bulan.
Apple Music mendapatkan keuntungan karena menjadi aplikasi bawaan pada ratusan juta iPhone dan iPad. Layanan ini juga tersedia pada Mac, PC, Android, Apple Watch, Apple TV, serta kendaraan yang dilengkapi CarPlay, Sonos dan HomePod.
Petinggi Apple Music Bantah Rumor Hengkang
Jimmy Iovine memiliki peran besar dalam kehadiran dan pertumbuhan Apple Music.
Iovine bergabung dengan Apple pada 2014 melalui akuisisi terhadap Beats Electronics. Iovine yang selama ini dikenal sebagai produser musik, bekerjasama dengan rapper Dr. Dre mendirikan Beats pada 2008.
Sebelum diakuisisi oleh Apple, Beats merilis sebuah layanan streaming musik yang menjadi dasar terbentuknya Apple Music. Sejak dirilis pada Juni 2015, Apple Music terus mengalami pertumbuhan.
Apple selama ini tidak pernah mengungkapkan jabatan resmi Iovine di Apple Music, tapi diyakini menempati jajaran eksekutif. Ia memiliki peran penting dalam mengembangkan layanan streaming musik Apple.
Beberapa waktu lalu, beredar laporan Iovine akan hengkang dari Apple. Sumber mengatakan kepergian Iovine disesuaikan dengan selesainya periode vesting saham miliknya di Apple.
Tak lama setelah laporan itu beredar, Iovine menyampaikan bantahannya. Alih-alih mengundurkan diri, Iovine mengungkap justru sedang bekerja dua kali lipat untuk bisa membesarkan Apple Music.
Advertisement
Komitmen di Apple Music
Iovine mengatakan masih banyak hal yang akan dilakukannya bersama Apple, khususnya Apple Music.
"Masih banyak yang harus kita lakukan, masih banyak tugas yang belum dimulai. Saya sudah berkomitmen untuk selalu melakukan apa yang Eddy Cue, Tim Cook dan Apple minta. Saya akan terus membantu dan melakukannya terus," kata Iovine.
Intinya, tambah Iovine, dirinya akan terus bekerja untuk Apple dan meminta publik tidak terlalu percaya dengan rumor yang beredar di internet. Ia menekankan akan terus bekerja untuk Apple.
"Saya lama-lama juga jengah, rumor tersebut malah makin beredar. Yang penting, saya cinta Apple dan cinta musik. Saya akan terus di sini," ungkapnya.
(Din/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: