Sekjen PDIP Temui Yenny Wahid

Pertemuan ini merupakan lambang persahabatan antara Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 05 Feb 2018, 14:13 WIB
Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Hasto Kristiyanto memberi keterangan terkait persiapan HUT PDIP ke-45 di Jakarta, Selasa (9/1). Puncak HUT PDIP ke-45 akan dihadiri Presiden Joko Widodo. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyambangi Wahid Institute. Mereka menemui Direktur Wahid Institute yaitu Yenni Wahid.

"Hari ini sesuai dengan upaya PDIP untuk membangun dialog kebangsaan, untuk mewujudkan bahwa ruang politik itu adalah ruang dialog, maka hari ini sesuai arahan Ibu Ketum, kami mengunjungi Wahid Institute ini," ucap Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto di Rumah Pergerakan Graha Gus Dur, Jakarta, Senin (5/2/2018).

Selain itu, pertemuan ini merupakan lambang persahabatan antara Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam memperjuangkan reformasi dan demokrasi di Indonesia.

"Dan ini menjelang 20 tahun reformasi dan perjuangan Gus Dur bersama dengan Megawati. Saat itu dalam menegaskan demokrasi, agar rakyat punya kedaulatan politik menghadapi pemerintahan yang otoriter, dan telah tercatat dalam sejarah. Maka itulah silaturahmi yang sudah terbangun sangat baik, kami perkuat kembali dengan mengadakan kunjungan ke Wahid Institute ini," jelas Hasto.

Dia mengutarakan, dalam pertemuan nanti, ada hal strategis yang menjadi perhatian.

"Kemungkinan kerja sama Wahid Insitute dan Megawati Insitute," tandas Hasto.


Cara PDIP Hadapi Isu Negatif

Ketum PDI-P, Megawati Soekarnoputri didampingi Sekjen Hasto Kristiyanto (tengah), saat tiba di Wisma Kinasih, Depok, Minggu (28/1). Sebanyak 88 bakal calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah mengikuti sekolah tersebut. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sekjen PDIP Hasto Krisyanto mengaku tidak khawatir serangan isu negatif menurunkan elektabilitas partainya. Menurutnya, rakyat Indonesia sudah sangat cerdas.

"Rakyat sudah dewasa dalam berpolitik. Mereka bisa membedakan mana yang baik dan buruk. Mana oknum yang memecah belah bangsa. Mana yang menjadikan kekuasaan sebagai ambisi politiknya," ucap Hasto, Jakarta, Jumat 2 Februari 2018.

Hasto mengatakan, dalam hukum pemenangan pemilu semakin sering diserang artinya partai sangat diperhitungkan. Untuk itu Dia berpesan kepada kader PDIP menjawab dengan bijak.

"Setajam apapun itu hadapi dengan senyuman, karena itulah pesan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Tetap tersenyum, tidak tegoyahkan," ucap Hasto menirukan suara Megawati.

Dia memetakan, sejumlah daerah yang diyakini bakal banyak memunculkan serangan negatif pada saat pilkada nanti.

"Daerah yang tajam dalam hukum politik ialah yang penduduknya cukup banyak," tutup dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya