Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Tendensi Bisnis (ITB) pada kuartal IV 2017 sebesar 111,02 persen. Angka ini menunjukkan kondisi bisnis nasional secara umum masih tumbuh.
Hanya saja, dibandingkan dengan kuartal III 2017, angka ini mengalami penurunan. Pada kuartal sebelumnya, angka ITB berada di 112,39.
"Dari angka ini menunjukkan memang pebisnis pada kuartal IV masih optimis, hanya saja optimisme itu melambat dibandingkan sebelumnya," kata Kepala BPS Suhariyadi di kantornya, Senin (5/2/2018).
Baca Juga
Advertisement
Dia menuturkan, masih tumbuhnya tingkat optimisme ini karena pendapatan usaha yang meningkat dengan nilai indeks 115,58.
Iklim bisnis yang membaik dan optimisme pelaku bisnis terjadi pada seluruh kategori lapangan usaha, terutama pada lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib. Adapun nilai ITB tertinggi sebesar 131,58.
Sementara itu, kategori lapangan usaha dengan optimisme terendah terjadi pada lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan. Nilai ITB tercatat sebesar 103,87.
"Pada kuartal I 2018, kondisi bisnis pada seluruh kategori lapangan usaha diperkirakan masih tumbuh meski dengan tingkat optimisme pelaku bisnis lebih rendah lagi dibanding kuartal IV 2017," tambah Kapala BPS.
Perbaikan kondisi bisnis dan optimisme pelaku bisnis yang masih baik diperkirakan terjadi karena ada peningkatan pesanan dari dalam negeri, dengan nilai indeks 117,02. Selain itu, ada pula peningkatan harga jual dengan nilai indeks 113,57.
Perbaikan kondisi bisnis juga ditunjukkan dengan order barang input yang diperkirakan meningkat, dengan nilai indeks 103,76. Sementara itu, pesanan dari luar negeri diperkirakan bakal relatif sama dengan kondisi kuartal IV 2017, dengan nilai indeks 100,05.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
BPS: Ekonomi RI Tumbuh 5,07 Persen pada 2017
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2017 mencapai 5,07 persen. Pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh belanja pemerintah dan inflasi yang terkendali.
"Pertumbuhan ekonomi di kuartal IV 2017 tercatat 5,19 persen. Namun jika secara kumulatif di 2017, ekonomi Indonesia tumbuh 5,07 persen," ujar Kepala BPS Suhariyanto, Senin (5/2/2018).
Suhariyanto menuturkan, angka pertumbuhan tersebut ditopang oleh belanja pemerintah dan juga inflasi yang terkendali. BPS mencatat, inflasi sepanjang 2017 di angka 3,16 persen.
Sedangkan untuk realisasi belanja pemerintah meningkat 29,22 persen pada kuartal IV 2017. "Ini dipicu oleh belanja modal, barang, dan pegawai," tambah dia.
Pertumbuhan ekonomi tertinggi dialami oleh sektor jasa perusahaan yang mencapai 9,25 persen. Kemudian disusul oleh sektor informasi dan komunikasi yang mencapai 8,99 persen dan jasa lainnya mencapai 8,87 persen.
Advertisement