Kanker Tahi Lalat, Wajah Gadis Malang Berubah Mirip Boneka

Akibat kanker tahi lalat, wajah gadis asal China ini menjadi mirip boneka anime 'Calabash'.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Feb 2018, 16:50 WIB
Akibat kanker tahi lalat, wajah gadis asal China ini menjadi mirip boneka anime "Calabash" (Sumber foto: worldofbuzz3.com)

Liputan6.com, Jakarta Bagi kebanyakan orang, memiliki tahi lalat adalah hal yang biasa. Namun, tidak dengan gadis yang berasal dari Ghoizou, Tiongkok. Tahi lalat berukuran besar yang ada di wajah mengubahnya jadi wanita mirip boneka anime “Calabash”.

Menurut berita harian di China, Xiaoyan, gadis yang berumur 23 tahun ini lahir dengan tahi lalat yang menutupi setengah wajahnya. Beberapa masyarakat di tempat dia tinggal memanggilnya dengan sebutan “monster”. Mereka juga menyarankan untuk membuang Xiaoyan ke pegunungan. Yang Xiuer, sang ibu, tidak mau mendengarkan saran dari para warga tersebut.


Butuh Biaya 64 Miliar untuk Operasi Kanker Tahi Lalat

Xiaoyan hidup sangat sederhana. Setelah lulus dari peguruan tinggi, dia melanjutkan kariernya di perusahaan farmasi. Beberapa tahun belakangan, tahi lalat yang ada di wajahnya terasa gatal dan nyeri. Ia pun memutuskan untuk pergi ke spesialis bedah plastik, ditemani oleh adik laki-lakinya.

Akan tetapi, setelah diperiksa, dokter mengatakan bahwa tahi lalat yang ada pada wajah Xiaoyan berisiko tinggi kanker dan harus segera operasi transplantasi kulit dengan biaya kurang lebih 64 miliar rupiah. Setelah mendengar berita ini, masyarakat Ghoizu bersama-sama melakukan donasi untuk membantu biaya operasi Xiaoyan.


Wajah Xiaoyan Berubah seperti Labu Setelah Perawatan

Akhirnya pada Oktober kemarin, Xiaoyan mulai operasi transplantasi kulit di mana dokter melakukan empat ekspansi jaringan kulit. Dibutuhkan waktu delapan bulan setelah operasi untuk penanaman kulit baru. Sementara itu, Xiaoyan juga harus rutin melakukan kunjungan rumah sakit untuk diberikan suntikan pada wajahnya.

Dilansir dari worldofbuzz, Xiaoyan mengatakan pada awalnya memang sangat sakit, tapi satu bulan setelah perawatan, rasa sakit berkurang. Namun, selama perawatan, beberapa sudut di wajahnya berubah seperti labu, dengan ukuran seperti sekepal tangan. Setelah itu beberapa orang memanggilnya “Boneka Calabash”. Selain itu, ia juga mengaku sangat sulit menerima hasil wajahnya setelah ekspansi. Dia berharap, bisa memulai hidup baru setelah operasi.

 

Penulis:

Fany Zahra

Universitas Bhayangkara Bekasi

Jadilah bagian dari Komunitas Sahabat Liputan6.com dengan berbagi informasi & berita terkini melalui e-mail: SahabatLiputan6@gmail.com serta follow official Instagram @sahabatliputan6 untuk update informasi kegiatan-kegiatan offline kami.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya