Liputan6.com, Xi'an - Seorang nenek berusia 81 tahun asal China membuktikan bahwa usia tak membatasi seseorang untuk terus berlajar. Di usianya yang tak muda lagi, ia mendapat gelar sarjana e-commerce dari Tianjin University.
Dikutip dari laman AsiaOne, Selasa (6/2/2018), nenek itu bernama Xue Minxiu. Gelar yang ia dapat menggambarkan sebuah tujuan hidup lebih baik yang ditempuh dengan cara kerja keras selama bertahun-tahun.
"Bagi saya, jika kita hidup di dunia maka, harus menerima segala tantangan demi memperbaiki diri. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak universitas yang telah mewujudkan impian saya sejak kecil," ujar nenek Xue saat menyampaikan pidatonya dalam upacara wisuda di universitasnya.
Baca Juga
Advertisement
Belajar di universitas adalah salah satu ambisi dalam hidup nenek Xue. Namun, ia tak menyadari jika hal itu ia dapatkan di usia yang tidak muda.
Pada tahun 1957, Xue mengikuti Ujian Masuk Perguruan Tinggi dan diterima di Northwest University. Namun pada saat itu, ia sedang bekerja sebagai perawat di sebuah sanotarium di Xi'an, China.
Alhasil, ia tak dapat belajar di Northwest University karena pihak sanotarium menolaknya untuk meninggalkan tempat kerja karena kekuarangan staf.
Hal ini lantas menjadi penyesalan terbesar dalam hidup nenek Xue. Barulah pada tahun 2014 (beberapa dekade setelah itu), nenek Xue kembali mendaftarkan dirinya ke Tianjin University untuk jurusan e-commerce, kala itu ia masih berusia 77 tahun.
Meski menjadi murid paling tertua di antara teman sekelasnya, nenek Xue dikatakan sebagai siswa paling rajin di kelas oleh gurunya.
Bangun setiap pukul 5 pagi, ia menyempatkan diri untuk belajar sebentar, lalu sarapan dan dilanjutkan pergi ke kampus.
Nenek Xue yang hingga kini belum menikah mengatakan bahwa ia tak pernah mengundang teman-temannya untuk datang ke rumah.
Sebab, ada banyak buku yang ia tumpuk di rumah sehingga terlalu sempit untuk menerima orang. Nenek Xue juga mengaku, televisi yang ada di rumahnya sudah empat tahun tak dinyalakan.
Alasannya karena ia merasa tak punya cukup waktu. Ia lebih memilih untuk belajar dibanding menonton televisi.
"Belajar adalah sesuatu hal yang membuat saya bahagia dan itu selalu memuaskan diri saya," jelas nenek Xue.
Selain menyandang gelar sarjana, nenek Xue juga lihai berbahasa Inggris, Prancis, Rusia dan Latin. Itu semua ia pelajari secara sendiri. Ia juga senang fotografi, berseluncur dan renang di waktu luang.
Nenek 101 Tahun Raih Medali Emas Lomba Lari
Jika nenek Xue adalah sosok yang tangguh karena tetap belajar dan mendapat gelar sarjana di usia tua, maka sama halnya dengan perempuan yang satu ini.
Prestasi yang ditorehkan oleh wanita ini patut diacungi jempol. Kariernya di bidang atletik amat luar biasa, ia masih mampu mengikuti kompetisi lari di usianya yang sudah menginjak 1 abad lebih 1 tahun.
Adalah Man Kaur si nenek pelari itu. Sejatinya ia mulai berlari pada usia 93 tahun. Namun saat berusia 101 tahun, aksinya baru mencuri perhatian dunia dalam pertandingan World Masters Games di Selandia Baru.
Dalam ajang tersebut, nenek Kaur meraih medali emas dengan kategori 100 meter.
Dilansir dari CNN, nenek Kaur adalah satu-satunya atlet yang bersaing dalam kategori usia 100+. Ia menyelesaikan lomba lari kategori 100 meter dengan waktu tempuh 74 detik. Media lain menyebut ia merampungkannya 1 menit 14 detik.
Dia disebut sebagai atlet tertua di acara kompetisi beragam olahraga yang diselenggarakan di Selandia Baru. Nenek Kaur kemudian menyandang gelar 'miracle from Chandigarh' yang diberikan oleh media Negeri Kiwi itu.
Nenek Kaur mendapatkan medali ke-17nya dari mantan atlet loncat galah Sergey Bubka.
World Masters Games yang diadakan setiap empat tahun ini diperuntukkan bagi orang-orang dengan kemampuan bervariasi, umumnya berusia 35 tahun atau lebih.
Meski sudah sepuh, Nenek Kaur mengatakan dia akan terus ikut ajang lari.
Advertisement