Liputan6.com, Banyuwangi Agenda wisata Banyuwangi Festival 2018 telah dimulai. Festival Toilet Bersih dan Sedekah Oksigen menjadi event pembuka kalender wisata 77 festival yang bakal digelar sepanjang tahun ini. Dua festival ini dihelat di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, kemarin Senin (5/2/2018).
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, agenda Festival Toilet Bersih dan Sedekah Oksigen merupakan komitmen daerah terhadap upaya mewujudkan destinasi yang nyaman, bersih, dan hijau.
“Kami berikhtiar untuk menghadirkan layanan pariwisata yang komprehensif. Pesona alam boleh luar biasa, atraksi seni-budaya bisa spektakuler, tapi tanpa kebersihan termasuk toilet, semua bisa saja jadi sia-sia,” tutur Anas.
Menjaga Kebersihan dan Keasrian
Dalam Festival Toilet Bersih dan Sedekah Oksigen ini, masyarakat dilibatkan dalam menjaga kebersihan dan keasrian daerah. Lomba kebersihan toilet digelar mulai tingkat RT, perumahan, sekolah, fasilitas publik, pesantren, tempat ibadah, hingga destinasi wisata.
Seperti toilet yang ada di SDN 2 Alas Malang. Meskipun berada di desa, sekolah ini toiletnya bagus, pencahayaannya cukup dan kebersihannya terjaga. “Kebersihan toilet ini akan terus kami kampanyekan, khususnya di ruang-ruang publik,” kata Anas.
Lokasi dua ajang pembuka Banyuwangi Festival tersebut ada di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, ini merupakan arena tradisi Kebo-keboan yang tiap tahunnya menyedot ribuan wisatawan. Warga desa ini telah ajek menggelar ritual Kebo-keboan sejak puluhan tahun lalu hingga berkembang menjadi atraksi yang menarik bagi wisatawan.
“Partispasi warga desa ini sangat tinggi, dan ritualnya sangat kuat di sini. Ini bisa menjadi cikal bakal desa wisata Banyuwangi. Untuk itu, kami ingin mengapresiasi warga di sini dengan cara menggelar ajang perdana Banyuwangi Festival di Desa Alasmalang,” ucap Anas.
Advertisement
Sedekah Oksigen
Foto: Dian Kurniawan/ Liputan6.com.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Husnul Chotimah mengatakan, Gerakan Sedekah Oksigen yang diluncurkan sejak 2013, saat ini telah berhasil menanam 6,7 juta pohon.
“Itu yang terdata, belum yang swadaya masyarakat. Pastinya lebih banyak. Sebagian pohon yang ditanam adalah yang mempunyai dampak ekonomi ke warga, terutama beragam komoditas hortikultura, seperti durian merah,” ujar Husnul.