Liputan6.com, Jakarta - Hujan lebat yang mengguyur kawasan Jabodetabek sejak Minggu, 4 Februari 2018 malam hingga Senin,5 Februari 2018 pagi kemarin telah menimbulkan bencana banjir dan longsor di sejumlah titik.
Lokasi datangnya banjir umumnya bisa diprediksi karena lebih sering berupa pengalaman dari banjir sebelumnya. Karena itu pula, langkah antisipasi seperti mengungsi bisa dilakukan segera sebelum banjir datang.
Advertisement
Akan tetapi, berbeda dengan longsor yang datang selalu tiba-tiba, bencana ini selalu saja memakan korban jiwa. Banyak alasan terjadinya longsor, tapi tak mudah untuk memprediksi akan terjadi kapan dan di mana. Termasuk longsor yang terjadi sepanjang Senin kemarin.
Longsor yang terjadi di kawasan Puncak, Bogor dan Tangerang kemarin selain membuat arus lalu lintas terhenti dan kereta api tak beroperasi, korban jiwa pun berjatuhan.
Tak sedikit pula cerita dramatis yang datang dari mereka yang menjadi korban selamat dari longsor.
Berikut lima cerita memilukan dari korban longsor serta penyintas longsor yang terjadi sepanjang Senin dan Selasa ini.
Pengalaman Dramatis Sopir Angkot
Musibah longsor yang menutupi jalur Puncak, Bogor, Jawa Barat, menyisakan cerita menakjubkan. Seorang pria yang sempat terhantam longsor mengisahkan upayanya untuk menyelamatkan diri.
Agus Suherman (40), seorang sopir angkot jurusan Cisarua-Cipanas, menceritakan perjuangannya untuk menyelamatkan diri. Agus merasakan longsor yang terjadi di belakang mobilnya.
"Bagian belakang mobil saya sempat tertimpa pohon dan tanah. Saya juga sempat kecipratan tanah," ungkap Agus saat ditemui di lokasi longsor, Senin kemarin. Longsor menyebabkan kaca belakang dan sisi kiri mobilnya pecah.
Awalnya, kendaraan yang dikemudikannya melaju dari arah Cianjur menuju Bogor. Dia ditemani seorang teman. Kemudian Agus menyalip dua sepeda motor yang ada di depannya. Satu dari dua motor itu dinaiki dua orang.
"Seorang pengendara motor sempat bilang 'hati-hati, Pak'," ujar Agus meniru ucapan seorang pengendara.
Beberapa saat setelah menyalip, tiba-tiba bukit di kawasan Riung Gunung, tepatnya di Desa Tugu Selatan, Cisarua, Bogor longsor dua kali. Pertama, longsoran kecil dan kedua longsor besar.
Beruntung, Agus berhasil menghindar dengan membanting setir ke kanan sehingga mobilnya tidak tertimpa dan terseret material longsor ke dalam jurang.
"Denger ada suara getaran besar, refleks banting setir ke kanan," lanjutnya.
Akan tetapi, dia sempat menyaksikan dua sepeda motor yang ada di belakangnya tertimpa dan terseret material.
"Saya denger suara perempuan minta tolong. Enggak lama dua motor, 3 orang ketimpa longsor," kata dia.
Menurutnya, saat kejadian kondisi jalur Puncak sedang sepi. Saat itu Puncak tengah diguyur hujan sedang dan berkabut tebal.
"Jalur lagi sepi, cuma ada dua motor dan mobil saya saja yang melintas," kata warga Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selatan, Cisarua, Bogor ini.
Advertisement
Longsor Timbun Satu Keluarga
Tiga rumah tertimpa longsor tebing jalur lintasan kereta api tujuan Bogor-Sukabumi pada Senin siang kemarin. Akibat kejadian itu, enam orang tertimbun longsor. Satu di antaranya bernama Ihsan berhasil dievakuasi Senin sore. Sementara lima lainnya masih tertimbun.
Tak hanya menimpa tiga rumah, longsor di Kampung Maseng juga menyebabkan jalur kereta api Pangrango tujuan Bogor-Sukabumi tergerus longsor. Akibatnya, jalur tersebut tidak bisa dilintasi kereta api dari arah Sukabumi maupun sebaliknya.
Selasa (6/2/2018) pagi, tim gabungan menemukan tiga jenazah korban longsor. Ketiganya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Tiga korban yang ditemukan sekitar pukul 10.00 WIB itu adalah Nani (30) dan dua anaknya Aurel (2), Aldi (8).
"Ada 3 korban ditemukan hari ini, sehingga korban longsor Bogor masih ada dua yang belum diketemukan," jelas Kapolres Bogor AKBP Andi M. Dicky di lokasi longsor.
Korban yang tertimbun itu adalah satu keluarga. Ketiga jenazah ditemukan saling berdekatan. Namun satu korban bernama Aurel ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi untuk diautopsi.
Sementara di lokasi longsor tim gabungan masih berupaya melakukan pencarian kedua korban lainnya dengan menggunakan alat berat dan anjing pelacak. Hingga berita ini dinaikkan belum ada kabar tentang perkembangan hasil pencarian keduanya.
Meninggal Dunia Setelah Dievakuasi
Hujan deras yang mengguyur daerah Tangerang membuat tanah longsor di Jalan Perimeter Selatan Bandara Soekarno-Hatta. Longsoran tersebut berada di bawah jalur rel kereta bandara, Senin 5 Februari 2018.
Longsor terjadi sekitar pukul 17.00 WIB. Tiba-tiba saja tanah yang berada di underpass Perimeter Selatan longsor menutupi badan jalan. Sebuah mobil Honda Brio dan dua penumpangnya tertimpa material longsoran.
Dua penumpang itu belakangan diketahui sebagai Dianti Dyah Ayu Cahyani Putri (24), karyawan GMF yang beralamat di Highland Park KSB KAW Permata Hijau RT 1/8 Cipocok Jaya, Serang, Banten.
Kemudian, Muhkmainah Syamsudin (25), rekan kerja Putri yang beralamat di Kelurahan Batu Sari, Batuceper, Kota Tangerang.
Putri yang memegang kemudi mobil, diselamatkan setelah terkurung di mobilnya selama 10 jam. Dia dievakuasi sekitar pukul 03.00 WIB, Selasa (6/2/2018) dinihari, meninggalkan rekannya Inah yang masih terjepit dan dibawa ke RSUD Tangerang.
Namun, karena kondisinya yang terus melemah, Putri kemudian dirujuk ke RS Mayapada. Sebelum mendapat penanganan di Rumah Sakit Mayapada, pihak rumah sakit mendapat telepon dari RSUD Tangerang bila ada pasien korban longsor Bandara Soetta yang membutuhkan penanganan lebih lanjut di ICU yang lebih memadai.
"Sekitar pukul 05.00 pagi tim dokter kami mendapat telepon, dan saat itu juga dokter kami tiba di RSUD untuk melakukan pengecekan," tutur CEO Rumah Sakit Mayapada, dr Markus Waseso.
Saat itu, dokter masih bisa berkomunikasi dengan korban, meski dalam keadaan sadar, kondisi Putri sudah lemah. Kemudian ada cidera di leher dan tungkai lengan kiri, keseluruhan luka sudah ditangani yang memungkinkan Putri dipindahkan ke RS Mayapada.
"Dalam perjalanan juga masih sadar, tapi lemas juga karena dalam keadaan mengantuk," ujar Markus.
Sekitar jam 06.00 WIB pagi, Putri tiba di RS Mayapada dan mendapat penanganan intensif di ruang ICU. Namun, sekitar pukul 06.10 WIB, korban mengalami berhenti napas yang kemudian dilakukan bantuan napas dan RJP atau Resutasi Jantung Paru kurang lebih selama 30 menit.
"Hingga akhirnya sekitar pukul 06.43 WIB, Putri dinyatakan meninggal dunia," ujar Markus.
Sekitar puk 08.55 WIB, jenazah Putri dibawa oleh pihak keluarga ke rumah duka di Kota Serang untuk dimakamkan.
Advertisement
Penyelamatan 14 Jam
Berjarak sekitar 4 jam dari penyelamatan Putri, petugas dari Basarnas berhasil mengevakuasi Muhkmainah Syamsudin (25), korban longsor di Underpass Perimeter Bandara Soekarno-Hatta.
Ia berhasil dikeluarkan tim penyelamat pada pukul 07.01 WIB, Selasa (6/2/2018) pagi. Proses evakuasi korban memakan waktu sekitar 14 jam dari waktu kejadian pada pukul 17.00 WIB.
Petugas memang sangat berhati-hati melakukan proses evakuasi terhadap Inah lantaran khawatir, upaya tersebut justru membuat material longsor di lokasi kian menimpa mobil Honda Brio yang ditumpangi dua korban itu.
Selain itu, posisi Inah yang terjepit di kursi penumpang dan lebih jauh dari kursi rekannya Putri yang telah lebih dulu diselamatkan, membuat petugas kesulitan menarik korban.
Tak heran kalau proses penyelamatan karyawan PT Garuda Maintenence Facility (GMF) Aeroasia itu berlangsung lebih lama. Setelah dievakuasi, Inah langsung dilarikan dengan mobil ambulans ke RS Siloam Karawaci.
Dihantam Longsor Puncak
Senin pagi juga menjadi bencana bagi warga di kawasan Widuri, Grand Hill di Puncak, Bogor, Jawa Barat. Tak hanya diguyur hujan deras tak berkesudahan, mereka yang tengah berada di sekitar Masjid Atta'awun Puncak, juga tertimbun longsor.
Dari lima orang yang menjadi korban, 1 orang tewas dan empat lainnya terluka. Korban tewas tercatat atas nama Lilik (40), wanita pemilik warung yang biasa berjualan di kawasan tersebut.
"Satu meninggal, empat korban lainnya luka-luka. Korban luka-luka dibawa ke RSUD Cimacan," kata Kasat Lantas Polres Bogor, Ajun Komisaris Hasby Ristama, di lokasi longsor Puncak, Senin 5 Februari 2018.
Sementara korban luka adalah Eneng (5) mengalami luka ringan, Fajril (3) mengalami luka ringan, Fitria (38) yang patah tulang betis kanan serta mata kaki retak, dan Suhendar (30) yang mengalami luka robek pipi kiri.
Longsor di kawasan ini juga menutup jalan dan terdapat beberapa tiang listrik yang roboh serta pohon tumbang. Untuk sementara jalur dari Jakarta menuju Puncak, Bogor ditutup total karena jalan tertimbun longsor.
Mulai pukul 09.15 WIB, jalur Puncak ditutup mulai Polingga untuk memudahkan evakuasi dan penanganan longsor di 4 titik longsor di kawasan itu. Jalur dari Jakarta menuju Puncak dialihkan lewat Sukabumi. Sedangkan dari Cianjur menuju Jakarta dialihkan lewat Jonggol.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement