Liputan6.com, Jakarta Pasca ditariknya Viostin DS dari peredaran karena mengandung DNA babi, PT Pharos Indonesia belum ada rencana menggantikan produk tersebut dengan produk lain.
"Sampai saat ini kami belum sampai ke sana," kata Ida Nurtika, Director of Corporate Communication PT Pharos Indonesia di Senayan, Jakarta pada Selasa, 6 Februari 2018.
Baca Juga
Advertisement
Untuk saat ini, PT Pharos Indonesia masih berfokus pada penarikan secara total (produk Viostin DS) dan melakukan pemusnahan pada produk-produk yang ada sebelumnya.
Pharos sendiri menyatakan telah menarik lebih dari 70 persen produknya. Namun, Pharos kesulitan dalam menarik toko-toko kecil khususnya yang berada di luar pulau Jawa.
"Barangkali ada dari pihak toko obat yang belum mendengar, belum tersampaikan infonya bagaimana caranya mengembalikan, belum terjangkau distributor. Jadi kami masih memberi kesempatan kepada mereka," kata Ida.
Selain itu, Ida menghimbau kepada masyarakat yang masih menyimpan produk Viostin DS walaupun tinggal sedikit, untuk segera mengembalikan produknya ke toko-toko tempat mereka membeli dan memperoleh penggantian.