Liputan6.com, Jakarta - PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) meneken perjanjian kerja sama dengan PT Pelindo III. Kerja sama tersebut dalam bentuk penjaminan risiko oleh Askrindo atas aset yang dimiliki Pelindo III.
Direktur Operasional Komersil Askrindo Dwi Agus Sumarsono menjelaskan, Askrindo akan menjamin asuransi aset milik Pelindo III beserta grupnya antara lain, PT Terminal Teluk Lamong, PT Pelindo Service Marine Service, PT Pelindo Husada Citra (PHC), PT Pelindo Energi Logistrik, PT Berlian Jasa Terminal Indonesia, dan PT Berlian Manyar Sejahtera. Total nilai aset tersebut mencapai Rp 12,2 triliun.
"Total aset Pelindo III dan grup yang diasuransikan oleh Askrindo sebesar Rp 12,2 triliun selama periode asuransi 1 tahun ke depan," ujar Dwi Agus dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (6/2/2018).
Baca Juga
Advertisement
Dwi Agus menerangkan, beberapa jenis asuransi yang dijamin oleh Askrindo yaitu, Property All Risk Insurance (PAR), Earthquake Insurance, Movable All Risk Insurance, Contraktor Plant Machinery Insurance, Civil Engineering, Completed Risk Insurance, Marine Hull Insurance.
"Ke depan kita juga akan menawarkan kepada vendor-vendor Pelindo III beserta anak-anak perusahaan baik untuk mengcover pembiayaan penjaminan mereka ataupun untuk mengcover asuransi aset-asetnya. Selain itu, kedepan kita akan mengcover atas pengembangan aset Pelindo III yang lain seperti jalan tol serta kapal-kapal yang masuk ke kawasan Pelindo III yang belum di cover oleh asuransi," jelas dia.
Dia berharap, penandatangan kerja sama ini akan membawa dampak positif untuk BUMN lainnya.
"Nanti kami akan tawarkan juga ke Pelindo IV, dengan produk-produk yang sudah kami kerjasamakan dengan Pelindo I, II dan III," ujar dia.
Di samping itu, pihaknya juga mengatakan perseroan fokus ke digitalisasi untuk mempermudah layanan konsumen.
"Khusus tahun ini kami akan fokus untuk layanan one stop service kepada pada klien. Ini juga merupakan perubahan yang akan kita menuju market leader di tahun 2020," ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pelindo III Bangun Pelabuhan Kapal Katamaran
Sebelumnya, investasi PT Pelindo III untuk pengembangan Pantai Boom Banyuwangi terus ditingkatkan. Tidak hanya membangun marina, tapi Pantai Boom juga akan dilengkapi dengan pelabuhan kapal Katamaran.
"Kita juga bakal membuka pelabuhan untuk kapal jenis Katamaran, dalam satu bulan setengah ke depan. Kendaraan dari Pulau Jawa, tidak perlu lewat jalan darat lagi, tapi bisa langsung ke Benoa Bali," tutur Direktur Utama Pelindo III I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra di Banyuwangi, Sabtu 21 Oktober 2017.
Selama ini, lanjutnya, akses ke Bali hanya bisa dilalui melalui Pelabuhan Ketapang dengan menggunakan kapal Ferry. Sedangkan penerbangan dari Bandara Blimbingsari Banyuwangi terkendala slot time di Bandara Ngurah Rai, Bali yang padat.
“Kami targetkan sebelum ulang tahun kami (Pelindo III) pada 1 Desember besok, sudah bisa beroperasi,” kata Ari Askhara, sapaan akrab Dirut Pelindo III.
Untuk kebutuhan tersebut, Pelindo III bakal menambah jumlah investasinya di Pantai Boom. “Kita tambah lagi investasinya di sini (proyek Pantai Boom), dari semula Rp 200 miliar, menjadi Rp 300 miliar untuk percepatan pembangunan Marina dan keseluruhan pembangunan di Pantai Boom ini,” ucapnya.
Proses pembangunan Marina Boom sendiri, menurut Askhara, juga ditargetkan bisa beroperasi dalam 2 bulan ke depan. “Untuk ponton dan yacht (di Marina Boom), saya rasa dua bulan sudah bisa selesai. Sehingga, nanti bisa mengenalkan Banyuwangi kepada para wisatawan,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang menghadiri pembukaan Family Gathering Pelindo III, mengapresiasi langkah cepat Pelindo III. Meski pembangunan Marina Boom sempat meleset dari target semula karena adanya perubahan Rencana Induk Pelabuhan, komitmen untuk pengembangan di Banyuwangi akan terus dipercepat.
“Semenjak awal kita ingin bersinergi dan berkolaborasi dalam mengembangkan Banyuwangi. Jadi, ini bagus. Pelindo III menjadikan Banyuwangi salah satu prioritas pembangunan,” kata Anas.
Adanya aksesibilitas antara Banyuwangi dan Bali di jalur laut, harap Anas, bisa mendukung pengembangan pariwisata di Banyuwangi. “Ini penting untuk aksesibilitas para wisatawan dari Bali yang ingin ke Banyuwangi. Sehingga tak lagi sulit dalam proses perpindahannya,” ucapnya.
Advertisement