Liputan6.com, Tulungagung - Polres Tulungagung, Jawa Timur, memasang garis polisi sebagai tanda menutup sementara Cafe Venus. Penutupan untuk penyelidikan lanjutan video berbau pornografi yang diperankan seorang pemandu lagu yang masih berstatus pelajar di ruangan rumah karaoke itu.
Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Satreskrim Polres Tulungagung, Iptu Retno Pujiarsih, mengatakan laporan polisi untuk pemeriksaan kasus video mesum di rumah karaoke itu baru terbit pada Senin, 5 Februari kemarin.
"Ditutup seluruh lokasi karena dari hasil interogasi selain di dalam ruangan, tempat kejadian perkara ada juga di tempat parkir," ujar Retno di Tulungagung, Selasa, 6 Februari 2018.
Baca Juga
Advertisement
Ia mengatakan, kejadian di luar ruangan itu saat salah satu rekan pelaku meminta video tersebut. Sejauh ini kepolisian telah memeriksa lima orang terkait video konten pornografi yang diduga melibatkan dua orang berinisial IR dan KV tersebut.
"Ada unsur pidana sesuai UU Pornografi, tapi sampai sekarang belum ada tersangka. Masih dalam proses penyelidikan," kata Retno.
Manajer operasional Cafe Venus, Dita Bayu, menyebut ada 42 karyawan yang terpaksa diliburkan sementara usai beredarnya video mesum tersebut. Rumah karaoke dengan omzet sekitar Rp 20 juta per hari itu merasa dirugikan oleh pemeran video tersebut.
"Bisa jadi akan kami tuntut pemeran video mesum itu, karena tindakan mereka sangat merugikan kami," kata Dita.
Video Porno Diperankan Pelajar
Masyarakat Tulungagung dibuat gaduh dengan video berbau pornografi berdurasi 20 detik. Dalam video itu, seorang pemandu lagu yang masih berstatus pelajar menyanyi tanpa atasan (topless). Sedangkan lelaki di dekatnya ikut menyanyi sembari menyawer lembaran Rp 100 ribu.
Siswi yang masih duduk kelas X SMA itu disebut-sebut bukan kali pertama melakukan hal serupa. Ia pernah direkam aksi serupa dengan lelaki lain di dalam ruangan rumah karaoke di Jalan Sukarno Hatta tersebut.
Kasatreskrim Polres Tulungagung AKP Mustijat Priyambodo mengatakan, penutupan di rumah karaoke saat ini hanya bersifat sementara dan akan kembali dibuka jika penyelidikan dianggap selesai.
"Nanti paling tidak tiga hari dan sudah selesai penyelidikan, maka rumah karaoke akan dibuka lagi. Sekarang fokus penyelidikan kejadiannya dulu," ucap Mustijat.
Advertisement