Liputan6.com, Sanaa: Yaman menjadi negara terbaru di Timur Tengah yang dilaporkan mengambil tindakan keras terhadap sejumlah wartawan Aljazeera di tengah kerusuhan politik di negeri tersebut. Demikian berita yang dilansir Contactmusic.com, baru-baru ini.
Pada Kamis silam, pihak berwenang juga sudah menarik akreditasi semua wartawan, juru kamera dan staf lainnya yang bekerja untuk jaringan televisi berita Arab itu. Tak hanya itu, pihak berwenang memerintahkan kantor mereka di Yaman segera ditutup.
Saat muncul di saluran televisi pemerintah, Wakil Menteri Informasi Yaman Abdu al Gindi menuduh Aljazeera sebagai saluran televisi yang memicu gerakan revolusi di Yaman.
Adapun Komite Perlindungan Wartawan (CPJ) yang berbasis di New York, Amerika Serikat, mengatakan tindakan kekerasan terhadap wartawan Aljazeera itu terjadi dua hari setelah 20 orang bersenjata berpakaian preman menggerebek kantor mereka di Sana dan menyita peralatan mereka.
Sebelumnya, seorang juru kamera Aljazeera juga diserang oleh pendukung pemerintah saat mengambil gambar para demonstran di Ta`iz. Juru kamera tersebut dilaporkan menderita patah lengan dan luka-luka lainnya. Menurut pihak CPJ, sebelumnya juga dilaporkan ada seorang juru kamera Aljazeera lainnya yang ditendang dan dipukuli. Salah satu penyerang meneriakkan, "Kalian Aljazeera pantas untuk disembelih."(JAY/ANS)
Pada Kamis silam, pihak berwenang juga sudah menarik akreditasi semua wartawan, juru kamera dan staf lainnya yang bekerja untuk jaringan televisi berita Arab itu. Tak hanya itu, pihak berwenang memerintahkan kantor mereka di Yaman segera ditutup.
Saat muncul di saluran televisi pemerintah, Wakil Menteri Informasi Yaman Abdu al Gindi menuduh Aljazeera sebagai saluran televisi yang memicu gerakan revolusi di Yaman.
Adapun Komite Perlindungan Wartawan (CPJ) yang berbasis di New York, Amerika Serikat, mengatakan tindakan kekerasan terhadap wartawan Aljazeera itu terjadi dua hari setelah 20 orang bersenjata berpakaian preman menggerebek kantor mereka di Sana dan menyita peralatan mereka.
Sebelumnya, seorang juru kamera Aljazeera juga diserang oleh pendukung pemerintah saat mengambil gambar para demonstran di Ta`iz. Juru kamera tersebut dilaporkan menderita patah lengan dan luka-luka lainnya. Menurut pihak CPJ, sebelumnya juga dilaporkan ada seorang juru kamera Aljazeera lainnya yang ditendang dan dipukuli. Salah satu penyerang meneriakkan, "Kalian Aljazeera pantas untuk disembelih."(JAY/ANS)