Bali United Belum Berpikir Tambah Amunisi Asing

Bali United tunggu keputusan resmi PSSI.

oleh Dewi Divianta diperbarui 07 Feb 2018, 09:30 WIB
Chief Executive Officer Bali United, Yabes Tanuri. (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Denpasar - PSSI dikabarkan berencana memberi keistimewaan kepada Bali United dan Persija Jakarta. Sebagai wakil Indonesia di pentas Asia, induk olahraga sepak bola Indonesia itu siap memberi slot ekstra bagi pemain asing bagi mereka.

Namun, Chief Executive Officer Bali United, Yabes Tanuri, menanggapi dingin hal tersebut.

Yabes menyatakan pihaknya baru bergerak jika ada legalitas resmi terkait kebijakan tersebut. "Saya belum dapat surat resmi (dari PSSI). Kabar ada, tapi sebelum ada surat resmi kita belum bisa bicara apa-apa. Belum ada ancang-ancang apa-apa soal itu," kata Yabes di Denpasar.

Yabes menyebut Bali United akan tetap serius baik di Piala Presiden dan Piala AFC. Sebab, keduanya event tersebut sama bergengsi.

"Kedua turnamen sama penting dan tidak bisa dibedakan. Kita ingin maksimal di sana, begitu juga dengan pelatih dan pemain," ujarnya.

 


Percaya Pelatih

Pemain Bali United saat pertandingan melawan Madura United pada laga Piala Presiden di Stadion Manahan, Solo, Sabtu, (3/2/2018). Bali United menang adu penalti 5-4 atas Madura United. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Yabes mempercayakan kinerja tim sepenuhnya kepada pelatih Widodo C Putro. Ia yakin racikan Widodo akan memenuhi ekspektasi manajemen.

"Penyusunan tim tebaik silakan coach yang menentukan. Kita berusaha semua yang terbaik bagi Bali United," ucapnya.

Yabes tak muluk-muluk soal target berkiprah di AFC. Dia berharap Laskar Serdadu Tridatu lolos fase grup.


Belajar di Piala AFC

Menurutnya, Bali United banyak mendapat pelajaran gratis dengan berpartisipasi di Piala AFC. Mulai dari manajerial tim hingga pengalaman bertanding bagi Irfan Bachdim dan kawan-kawan.

"Targrt kita di Piala AFC adalah belajar. Banyak hal di sana yang bisa kita pelajari, karena kita pertama kali berlaga. Ini kesempatan langka. Hasil apapun yang kita dapatkan tentu saja pelajaran yang tak bisa dibeli," tutur dia.

"Klub di Indonesia beberapa saja yang dapat kesempatan itu. Bahkan mereka harus berjuang tahunan dulu baru bisa masuk AFC. Kita belajar banyak soal manajerial dan klub. Kita ingin yang terbaik di Piala AFC. Lolos atau tidak klub di Grup D, semua akan berusaha semaksimal mungkin karena menembus AFC tak mudah," pungkasnya. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya