Liputan6.com, Florida - Perusahaan antariksa yang didirikan Elon Musk, SpaceX, berhasil meluncurkan roket terbesar di dunia Falcon Heavy pada 6 Februari waktu setempat.
Disebut sebagai roket terkuat di dunia setelah Saturn V milik NASA, roket Falcon Heavy berhasil mengangkasa dari Launch Pad 39A Kennedy Space Center (KSC).
Kapasitas angkut Falcon Heavy mencapai 64.000 kilogram, sekitar dua kali kapasitas muatan pesaing terdekatnya, Delta IV Heavy, yang dibangun oleh United Launch Alliance.
Baca Juga
Advertisement
Dalam misinya, roket 23 tingkat itu juga turut membawa mobil Tesla berwarna merah ke orbit Mars -- meski peluncuran tersebut masih merupakan uji coba.
"Ini adalah uji terbang," ujar CEO SpaceX Elon Musk seperti dikutip dari Space.com, Rabu (7/2/2018).
"Jika uji terbang berjalan, saya pikir kita akan siap untuk memasang satelit pada misi berikutnya," kata Musk yang menambahkan bahwa hal tersebut bisa terjadi dalam tiga sampai enam bulan ke depan.
Space Coast menjadi saksi mata peristiwa bersejarah yang dicetak SpaceX itu. Seorang astronot Apollo 11, Buzz Aldrin, merupakan salah satu saksi mata mengangkasanya Falcon Heavy yang diluncurkan dari tempat yang sama di mana Apollo 11 diorbitkan pada 1969.
Mobil Merah Tesla Mengorbit Mars
Dari peluncuran tersebut, diorbitkannya mobil Tesla menjadi hal yang paling banyak disoroti.
Pada Desember 2017, Musk mengumumkan bahwa mobil Tesla miliknya yang berwarna merah gelap akan menjadi barang pertama yang diangkut oleh Falcon Heavy.
Sehari sebelum diluncurkan, ia kembali memberikan kejutan. Sebuah mannequin berbaju astronot yang ia sebut dengan Starman -- merujuk pada lagu berjudul Starman dari David Bowie -- ditempatkan di kursi pengemudi mobil tersebut.
Tangan kanan Starman memegang kendali, sementara tangan kirinya bersandar di pintu mobil. Dilaporkan BBC, lagu Space Oddity karya David Bowie pun diputar berulang-ulang di mobil tersebut.
Jika semua fase penerbangan berhasil, mobil Tesla dan penumpangnya tersebut akan dikirim ke orbit elips mengelilingi Matahari yang juga menjangkau Planet Mars.
Advertisement
Kemampuan Falcon Heavy
Memiliki roket besar dan kuat seperti Falcon Heavy, membuka sejumlah kemungkinan baru yang menarik bagi Musk dan SpaceX miliknya. Di antaranya dapat mengangkut satelit yang lebih besar untuk digunakan oleh intelijen Amerika Serikat dan militer.
Saat ini perkembangan satelit terhambat oleh kapasitas roket saat ini.
Rangkaian satelit berskala besar, seperti konstelasi yang diajukan Musk untuk mengirimkan broadband ke seluruh dunia.
Robot yang lebih besar dan cakap untuk dikirim ke permukaan Mars atau mengunjungi planet luar seperti Yupiter dan Saturnus, beserta bulan mereka.
Mengangkut teleskop besar pengganti Hubble, James Webb Space Telescope.