Liputan6.com, Jakarta - Menurut survei yang dilakukan tahun 2014 oleh Price Waterhouse Cooper (PWC), perusahaan audit asal Amerika Serikat, menyatakan bahwa sekitar 95 persen perusahaan di Indonesia adalah bisnis keluarga.
Contohnya saja Gudang Garam, Kalbe Farma, Djarum, First Pacific, dan Sinar Mas. Kelima perusahaan besar tersebut juga diawali dari bisnis yang dikelola keluarga, lo, seperti dikutip dari Swara Tunaiku.
Selain itu di tahun 2015, menurut survei dari Labuan International Business and Financial Centre (Labuan IBFC), Indonesia juga berhasil menduduki peringkat satu di Asia Tengggara dalam hal perencanaan dan suksesi kepemimpinan.
Baca Juga
Advertisement
Wah, bangga ya! Melihat hasil kedua survei tersebut, berarti ada peluang besar nih bagi bisnis keluargamu untuk bisa jadi perusahaan besar.
Namun sebelum itu, ada baiknya bila kamu coba terapkan kelima resep di bawah ini. Percaya deh, bisnis keluargamu akan panjang umur dan bisa mengikuti jejak kesuksesan perusahaan besar lainnya.
Berikut uraiannya:
1. Bersikaplah profesional! Bedakan mana yang urusan bisnis dan mana yang personal
Hal tersulit yang perlu kamu lakukan jika membangun bisnis keluarga adalah membedakan dan memberi pembatas antara urusan bisnis dan personal.
Namun meski sulit, kamu harus mencoba untuk tidak membahas masalah pekerjaan ketika sedang kumpul keluarga di rumah, atau sebaliknya, membahas permasalahan keluarga ketika berada di kantor.
2. Lakukan komunikasi yang baik dan berkualitas
Menurut Henry Hutchaeson, seorang Family Business Advisor, alur komunikasi yang baik dan terbuka sangat dibutuhkan dalam menjalani bisnis keluarga.
Rencanakanlah sebuah rapat keluarga, di mana kalian bisa membahas bisnis yang dijalankan. Undang semua anggota keluarga tanpa memandang hirarki jabatan dan bahaslah semua isu juga permasalahan bisnis seperti performa, peran masing-masing anggota keluarga, transisi jabatan, dan lain-lain.
3. Jangan hanya mengejar keuntungan semata
Bisnis keluarga yang kalian jalankan tentunya bukan hanya untuk mengejar keuntungan semata, bukan? Pasti ada nilai-nilai juga visi dan misi yang ingin kalian bangun dan kejar bersama melalui bisnis. Nah, oleh karena itu cobalah untuk memastikan bahwa nilai-nilai tersebut tetap hidup dalam bisnis yang kalian jalankan, ya.
Advertisement
4. Bagi posisi kerja berdasarkan keahlian
Supaya perusahaan dan bisnis tidak merugi, kalian harus terus memegang prinsip profesionalitas dan menyingkirkan semua atribut keluarga ketika bekerja.
Misalnya, ketika sedang mengatur posisi dan jabatan, kalian tidak boleh asal menentukan dan memutuskan seseorang lebih pantas hanya karena ia saudara kandungmu.
Jika kamu melakukannya, maka kamu harus bersiap menerima risiko buruk yang akan terjadi ke depannya. Ingat, belum tentu saudara yang ditunjuk itu benar-benar memiliki keahlian di bidang tersebut.
5. Carilah konsultan bisnis jika dibutuhkan
Jika kalian menemui masalah dan belum bisa menyelesaikannya secara kekeluargaan, tidak ada salahnya mempekerjakan seorang konsultan bisnis profesional untuk membantu.
Siapa tahu, dia bisa memberikan masukan dan sudut pandang baru yang belum pernah terpikirkan oleh kalian sebelumnya. Oh ya, konsultan bisnis juga bisa membantu kalian dalam melakukan penataan manajemen, lo. Dengan begitu, bisnis kalian bisa lebih siap untuk memulai masa-masa kejayaan.
Kewajiban yang kalian miliki sebagai seorang profesional dan juga anggota keluarga memang menjadi tantangan tersendiri ketika membangun bisnis keluarga.
Oleh karena itu, kalian harus lebih banyak belajar tentang bisnis dan lihatlah referensi perusahaan bisnis keluarga di Indonesia lainnya. Semoga berhasil.