Sri Mulyani Bertemu dengan Ketua DPR, Apa yang Dibahas?

Ketua DPR Bambang Soesatyo mengaku berupaya membangun sinergi dengan Kementerian Keuangan.

oleh Nurmayanti diperbarui 06 Feb 2018, 18:44 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.

Liputan6.com, Jakarta Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menggelar pertemuan informal dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani (SMI) di Kompleks Parlemen Senayan pada Selasa (6/2/2018).

Pada pertemuan yang juga dihadiri para pimpinan fraksi itu, Bambang berupaya membangun sinergi dengan Kementerian Keuangan dalam rangka menyukseskan program-program pemerintah ataupun legislasi DPR.

"Dalam pertemuan informal bersama pimpinan-pimpinan fraksi tadi kami sepakat saling bekerja sama dan berkomunikasi dengan baik. Di masa kerja DPR yang tinggal beberapa tahun lagi, kami harus saling bersinergi," ujar Bambang melalui keterangannya di Jakarta.

Selain itu, Bambang mengaku sempat menyinggung mengenai beberapa rancangan undang-undang (RUU). Pimpinan DPR bersama Menkeu sepakat untuk melakukan review terhadap beberapa RUU maupun keputusan yang sudah diambil namun belum bisa terlaksana.

“Kami akan cek kembali kejelasan mengenai latar belakang, mekanisme, maupun urgensi setiap keputusan dan RUU yang sudah masuk prolegnas,” ujar dia.

Dia mengaku pada pertemuan itu juga menyampaikan aspirasi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) kepada SMI. Legislator Golkar itu sebelumnya memang bertemu MUI.

"Selama ini anggaran yang diterima MUI sebesar Rp 6 miliar, sedangkan MUI membina hampir 200 juta jiwa umat Islam, tentu anggaran ini tidak sebanding dengan tugas berat MUI," tutur Bamsoet.

Sedangkan SMI mengatakan, Kemenkeu siap bekerja sama menyukseskan program legislasi DPR di bawah kepemimpinan Bamsoet.

“Ada berbagai RUU maupun ratifikasi yang masih dalam pembahasan antara Kemenkeu dengan DPR RI. Kita harapkan bisa diselesaikan dengan secepatnya," tutur mantan managing director World Bank itu.


Menkeu Yakin Pertumbuhan Ekonomi Capai Target pada 2018

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2018 akan mencapai 5,4 persen seperti yang telah ditargetkan.‎ Asalkan, tren pertumbuhan investasi dan ekspor yang tengah meningkat bisa terus di jaga pada tahun ini.

Sri Mulyani menyatakan, pada 2017 pertumbuhan investasi tercapai mencapai 6,15 persen. Jika tren pertumbuhan ini bisa terus dijaga lebih tinggi lagi, akan menjadi penopang yang kuat untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 5,4 persen.

"Momentum yang kami lihat untuk semester I, investasi akan terus terjaga. Kalau investasi bisa naik terus di atas 6 persen bahkan bisa mendekati 7,5 persen, tadi yang disebutkan perbankan sudah mulai membaik, pasar modal tetap tinggi, maka kalau bisa stabil kami optimis bisa mendapatkan pertumbuhan investasi di atas 7 persen," ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/2/2018).

Dia mengungkapkan, yang masih harus diperbaiki memang soal konsumsi rumah tangga yang hanya tumbuh 4,95 persen. Namun Sri Mulyani optimistis pertumbuhan konsumsi tersebut bisa berada di atas 5 persen di tahun ini.

"Sekarang memang 4,95 persen tapi sangat kecil bedanya 0,05 persen. Hanya lebih ke arah optimisme masyarakat dan kami lihat di kuartal terakhir lebih lemah dari kuartal IV tahun lalu mungkin karena inflasi tahun ini lebih tinggi dari tahun lalu. Kalau konsumsi tetap terjaga di atas 5 persen, prediksi tahun ini di 5,4 persen kemungkinan bisa tercapai akan lebih tinggi," jelas dia.

Sementara terkait target pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen seperti yang kerap diungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Sri Mulyani menyatakan target pertumbuhan tersebut bukan tidak mungkin untuk dicapai. Namun dirinya ingin ekonomi tidak hanya tumbuh tinggi, tetapi juga berkualitas.

"Ya akan tetap kami usahakan. Tapi tetap 7 persen yang sehat yang inklusif jadi invetasinya sustainable, tidak tergantung komoditas," ujar dia.

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya