Usai Koreksi Tajam, IHSG Naik 1,14 Persen

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meski catatkan penguatan di sesi pertama, investor asing tetap lakukan aksi jual

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Feb 2018, 12:34 WIB
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Usai alami koreksi tajam, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau. Akan tetapi, investor asing masih melakukan aksi jual pada sesi pertama perdagangan saham.

Pada penutupan sesi pertama, IHSG naik 74,17 poin atau 1,14 persen ke posisi 6.552,71. Indeks saham LQ45 menguat 1,26 persen ke posisi 1.104,25. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 6.582,51 dan terendah 6.525,56. Ada sebanyak 277 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG ke zona positif. Akan tetapi, 69 saham melemah dan 90 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham mencapai 233.425 kali dengan volume perdagangan 8,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 4,7 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 126,35 miliar di seluruh pasar. Nilai tukar rupiah berada di kisaran 13.542 per dolar Amerika Serikat (AS).

Secara sektoral, 10 sektor saham kompak menghijau. Sektor saham perdagangan naik 1,58 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham konstruksi mendaki 1,51 persen dan sektor saham barang konsumsi menguat 1,34 persen.

Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham LEAD naik 21,49 persen ke posisi Rp 147, saham IKAI melonjak 9,29 persen ke posisi Rp 200, dan saham PNBS naik 8,54 persen ke posisi Rp 89.

Saham-saham yang catatkan top losers antara lain saham ESTI turun 5,15 persen ke posisi Rp 92, saham SPMA merosot 4,09 persen dan saham BAJA tergelincir 3,98 persen ke posisi Rp 169 per saham.

Bursa saham Asia pun sebagian menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,77 persen, indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,48 persen, dan indeks saham Taiwan naik 1,5 persen. Sedangkan indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 1,21 persen, indeks saham Shanghai turun 0,82 persen dan indeks saham Singapura susut 0,27 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 


IHSG Menguat di Awal Sesi

Suasana kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 181 saham menguat, 39 saham melemah, 63 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau pada awal perdagangan saham. IHSG mengikuti gerak bursa saham global yang positif usai alami penurunan tajam.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (7/2/2018), IHSG naik 47,02 poin atau 0,73 persen ke posisi 6.525,56. Indeks saham LQ45 menguat 1,08 persen. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

IHSG pun bergerak perkasa pada pembukaan pukul 09.00. IHSG menguat 80,08 poin atau 1,24 persen ke posisi 6.558,62. Indeks saham LQ45 naik 1,53 persen.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.565,50 dan terendah 6.525,56. Ada sebanyak 176 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. 11 saham melemah dan 48 saham diam di tempat.

Total transaksi perdagangan saham sekitar 19.570 kali dengan volume perdagangan 500,9 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 444,3 miliar. Investor asing melakukan aksi jual Rp 21,58 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.530.

Secara sektoral, 10 sektor saham menguat dengan sektor saham industri dasar memimpin penguatan terbesar. Sektor saham industri dasar naik 1,73 persen, disusul sektor saham tambang menguat 1,65 persen dan sektor saham konstruksi mendaki 1,56 persen.

Saham-saham catatkan top gainers antara lain saham LEAD naik 5,79 persen ke posisi Rp 128, saham IKAI melonjak 4,92 persen ke posisi Rp 192, dan saham GJTL menanjak 4,64 persen ke posisi Rp 790 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham ESTI turun 6,19 persen ke posisi Rp 91, saham MDKA merosot 2,93 persen ke posisi Rp 2.320 per saham, dan saham SMBR susut 1,9 persen ke posisi Rp 3.100 per saham.

Bursa Asia pun kompak menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 2,79 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,19 persen, indeks saham Jepang Nikkei menanjak 3,13 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Kemudian indeks saham Shanghai naik 1,3 persen, indeks saham Singapura menguat 0,95 persen dan indeks saham Taiwan mendaki 2,74 persen.

Analis PT Equator Swarna Sekuritas David Sutyanto menuturkan, IHSG berpotensi menguat ikuti bursa saham global. Sentimen positif dapat diperoleh dari rilis laporan keuangan. Selain itu, korektasi tajam selama dua hari juga dimanfaatkan pelaku pasar untuk buru saham yang koreksi tajam. "IHSG akan bergerak di kisaran 6.440-6.570," ujar David.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya