Liputan6.com, Cirebon - Muhammad Rizki (5), bocah asal Desa Sutawinangun, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon harus terbaring lemah menahan sakit yang dideritanya.
Selama empat tahun, Riski mengalami koma setelah divonis oleh dokter Rumah Sakit Gunung Jati Cirebon. Dokter memvonis Rizki terkena radang selaput otak dan sumsum tulang belakang atau meningitis.
"Umur satu tahun jatuh terpeleset terus kejang-kejang dibawa ke rumah sakit dan sampai sekarang seperti ini," kata Satri (46), nenek dari Muhammad Rizki, Rabu, 7 Februari 2018.
Baca Juga
Advertisement
Tak sanggup membiayai pengobatan Rizki, sang nenek pun memutuskan untuk merawat cucunya di rumah semi permanen. Dia mengatakan, Rizki selalu ikut rawat jalan.
Selama empat tahun, Rizki selalu terbaring lemah, selang makanan menempel di hidungnya untuk mempermudah asupan makanan yang masuk. Satri mengaku perubahan kesehatan Riski tidak signifikan dalam program rawat jalan Rizki.
Dia mengatakan, selama rawat jalan, Rizki hanya diberi obat yang didapatnya dari BPJS dan program KIS. Sesekali, sang nenek memberi cucunya yang alami koma dengan parasetamol bila kondisi Rizki parah.
"Perubahannya sedikit, hanya mata melek sedikit, terus badan udah bisa miring sedikit," kata dia.
Mahalnya Obat
Dokter, ujar Satri pernah menawari obat diluar BPJS. Namun, karena harganya yang mahal, Satri pun tak bisa berbuat banyak.
Sementara, suami Satri yang bekerja sebagai tukang becak ini hanya bisa berdoa dan berharap kesembuhan Rizki. Orangtua Rizki, kata dia, bekerja serabutan.
"Sejak sakit diurus sama saya tapi ibunya juga sering nengok karena urus anak keduanya yang masih kecil dirumah mertuanya," kata dia.
Air mata Satri terus menetes melihat derita Rizki yang tak kunjung sembuh. Harapan atas kesembuhan dan uluran tangan menjadi doa Satri.
Kondisi Rizki pun mendapat perhatian dari Yayasan Baitul Ilmi Cirebon. Saat ini, Rizki tengah dalam perawatan intensif di Rumah Sakit Permata Cirebon.
Saksikan vidio pilihan berikut ini:
Advertisement