Harga Emas Antam Susut Rp 2.000 per Gram

Harga buyback emas Antam turun Rp 4.000 menjadi Rp 565 ribu per gram pada perdagangan Kamis 8 Februari 2018.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Feb 2018, 09:00 WIB
Emas ukuran 20 gram menjadi salah satu kelebihan dari peluncuran emas batangan motif batik.

Liputan6.com, Jakarta - Harga jual emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) atau emas Antam turun Rp 2.000 menjadi Rp 634 ribu per gram pada perdagangan Kamis (8/2/2018). Pada perdagangan kemarin, harga emas Antam ada di posisi Rp 636 ribu per gram.

Penurunan juga diikuti harga pembelian kembali atau buyback emas Antam. Buyback emas Antam turun Rp 4.000 menjadi Rp 565 ribu per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda akan menjual emas, maka Antam akan membelinya di harga Rp 565 ribu per gram.

Pembayaran buyback dengan volume di atas 1 kilogram (kg) akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu pada harga buyback hari transaksi.

Antam menjual emas dengan ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram. Hingga pukul 08.12 WIB, sebagian besar ukuran emas Antam masih tersedia kecuali ukuran 1,2,2,5 gram, 250 gram, dan 500 gram.

Harga emas Antam ini berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta. Sedangkan di gerai penjualan emas Antam lain bisa berbeda.

Sementara untuk harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram dipatok Rp 6.457.000 atau Rp 645.700 per gram. Sedangkan ukuran 20 gram di angka Rp 12.516.000 atau Rp 625.800 per gram.

Antam juga mengeluarkan emas edisi Idul Fitri. Untuk ukuran 1 gram dijual di harga Rp 710.000. Ukuran 2 gram di jual Rp 1.304.000 dan 5 gram dijual Rp 3.102.000.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 


Rincian Harga Jual Emas Antam

Emas batangan diperlihatkan petugas di kantor BNI Syariah, Jakarta, Senin (30/11). Harga jual-beli kembali (buyback) emas Antam turun Rp 1.000 usai akhir pekan kemarin naik di tengah turunnya harga emas global. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berikut daftar harga emas yang dijual Antam

* Pecahan 1 gram Rp 634.000

* Pecahan 5 gram Rp 3.026.000

* Pecahan 10 gram Rp 6.003.000

* Pecahan 25 gram Rp 14.933.000

* Pecahan 50 gram Rp 29.815.000

* Pecahan 100 gram Rp 59.581.000

* Pecahan 250 gram Rp 148.827.000

* Pecahan 500 gram Rp 297.453.000

 


Harga Emas Dunia

Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Sebelumnya, harga emas alami koreksi hingga sentuh level terendah dalam satu bulan. Tekanan harga emas itu didorong indeks dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil surat berharga AS naik.

Harga emas untuk pengiriman April melemah US$ 14,90 atau 1,1 persen ke posisi US$ 1.1314,10 per ounce. Level harga emas itu sentuh level terendah sejak 9 Januari.

Harga emas gagal untuk berbalik arah lantaran volatilitas di aset berisiko. Sementara itu, harga peras melemah 34,2 sen atau 2,1 persen ke posisi US$ 16.238 per ounce.

"Sulit untuk mengatakan harga emas bergerak baik mengingat pasar saham tetap tidak jelas meski pemulihan terjadi pada perdagangan Selasa," ujar Konsultan INTL FC Stone, Edward Meir, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis 8 Februari 2018.

"Emas tidak terlalu berkinerja baik saat saham tertekan.Sementara tampaknya mudah merosot usai reli tajam di saham. Ini mungkin menunjukkan kalau emas lebih rentan terhadap sisi negatifnya, terutama jika pasar saham stabil," tambah dia.

Indeks dolar AS naik 0,8 persen ke posisi 90,31. Imbal hasil surat berharga atau obligasi bertenor 10 tahun naik menjadi 2,83 persen. Investor telah menunjukkan kekhawatiran terhadap ketidakstabilan pasar saham dan kenaikan inflasi.

Kenaikan imbal hasil obligasi 10 tahun terjadi usai laporan pekerjaan pada Januari yang menunjukkan lonjakan pertumbuhan upah. Hal itu memicu kekhawatiran inflasi sehingga mendorong spekulasi kekhawatiran the Federal Reserve akan menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan.

Analis menekankan risiko inflasi mendorong imbal hasil obligasi. Ini bisa mempengaruhi harga emas. Pelaku pasar menekankan kalau harga emas dan komoditas lainnya dapat bertahan baik dibandingkan emas.

"Pasar saham menerjang kekhawatiran inflasi dan tingkat suku bunga yang lebih tinggi. Namun komoditas dan terutama emas bertahan," ujar Will Rhind, Chief Executive GranteShares.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya