Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dihadirkan sebagai saksi kasus dugaan koupsi proyek pengadaan e-KTP dengan terdakwa Setya Novanto alias Setnov. Ganjar sendiri sudah tiba di Pengadilan Tipikor jauh sebelum sidang berjalan.
"Jadi gini, kalau nanti ditanya saya jawab. Kan ini bukan yang pertama (menjadi saksi)," ujar Ganjar sebelum sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Kamis (8/2/2018).
Advertisement
Mantan Wakil Ketua Komisi II DPR itu sebelumnya pernah dihadirkan dalam sidang e-KTP dengan terdakwa dua pejabat Kemendagri Irman dan Sugiharto serta pengusaha Andi Agustinus alias Andi Narogong.
Dalam beberapa kali kesaksian, Ganjar menolak disebut menerima uang dari proyek senilai Rp 5,9 triliun. Lagi pula, menurut dia, saksi-saksi lain yang sudah dihadirkan tak menyebut penerimaan uang ke dirinya.
"Kita jawab waktu itu dan kita buktikan nggak ada. Orang yang katanya ngasih bilang enggak ngasih Ganjar," kata dia.
Minta Masyarakat Siaga
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak di provinsi itu dapat berjalan aman, nyaman, dan mengedukasi masyarakat.
"Maka kita semua harus siaga, seluruh komponen masyarakat menjaga kenyamanan dan ketertiban," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, seperti dilansir Antara, Kamis (8/2/2018).
Menurut dia, pihaknya juga berharap para calon dan pendukungnya ikut menjaga kondusivitas. Dengan begitu, pilkada tidak diwarnai isu SARA, fitnah, berita-berita bohong, termasuk yang ada di media sosial.
"Jawa Tengah akan diuji kedewasaan berpolitiknya dan saya yakin di Jawa Tengah masyarakatnya akan bisa menjaga itu semua," tuturnya.
Ganjar mengatakan seluruh Satpol PP dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah sudah berdiskusi untuk membicarakan permasalahan itu.
Saksikan video pilihan di bawah ini
Advertisement