Jokowi Kunjungi Solok Hari Ini

Jokowi akan membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH), dan Bantuan Sosial Pangan Rastra.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 08 Feb 2018, 13:02 WIB
Presiden Joko Widodo didampingi ibu negara, Iriana saat tiba di Kabul, Afghanistan (29/1). Presiden Jokowi tetap melanjutkan agenda kunjungan kenegaraannya, meski telah terjadi serangan bom di negara tersebut. (Liputan6.com/Pool/Rusman Biro Pers Setpres)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi melanjutkan kunjungan kerjanya di Provinsi Sumatera Barat. Setelah berkunjung ke Kabupaten Dharmasraya, Jokowi direncanakan ke Kabupaten Solok, Kamis hari ini.

Seperti dikutip dari situs Setkab.go.id, di Kabupaten Solok, Jokowi akan membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH), dan Bantuan Sosial Pangan Rastra.

Pembagian ini juga menjadi agenda pertama Jokowi di hari kedua berada di Ranah Minang.

Selain ke Kabupaten Solok, Jokowi beserta Ibu Negara Iriana Jokowi juga berencana mengunjungi Kota Sawahlunto. Di kota ini, Jokowi akan menyerahkan sertifikat tanah kepada ahli waris dari keluarga Djamaluddin Adinegoro.

Sore harinya Jokowi akan meninjau Program Padat Karya Tunai di Nagari Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar. Setelah itu, Jokowi akan menuju hotel tempatnya bermalam di Kabupaten Tanah Datar sebelum melanjutkan kunjungan kerja esok harinya.


Target 2023

Presiden Joko Widodo didampingi Ketum PPP Romahamurmuziy dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo tiba Bandara Internasional Juanda, Jawa Timur, Sabtu (3/2). Jokowi dan Romi tampak kompak mengenakan sarung. (Liputan6.com/Pool/Biro Pers Setpres)

Sebelumnya, Jokowi menargetkan seluruh tanah di Sumatera Barat (Sumbar) bersertifikat pada 2023. Untuk itu, Jokowi menginstruksikan jajaran Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/BPN mengejar target tersebut.

Hingga saat ini baru 700 ribu sertifikat tanah yang berhasil diterbitkan dan diserahkan kepada masyarakat Sumatera Barat. Padahal, seharusnya ada 1,7 juta sertifikat yang harus segera diterbitkan.

"Kantor BPN di Sumatra Barat masih punya hutang kepada rakyat satu juta sertifikat yang harus segera diselesaikan," ujar dia dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (8/2/2018).

Jokowi mengungkapkan betapa pentingnya sertifikat sebagai bukti hak atas tanah yang dimiliki masyarakat. Salah satunya adalah untuk menghindari sengketa tanah yang terjadi hampir di seluruh Tanah Air.

"Saya kejar-kejar terus supaya bapak, ibu, dan saudara semua tahu setiap saya ke daerah, provinsi, kabupaten, kota, keluhan yang masuk ke saya selalu sengketa tanah, sengketa lahan di mana-mana," ungkap dia.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya