Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat. Pada penutupan perdagangan Kamis sore (8/2/2018), IHSG ditutup menguat 9,76 poin dan 0,15 persen ke level 6.544,63. Indeks LQ45 tercatat naik 0,15 persen di level 1.103,07.
Sebanyak 188 saham mengalami penguatan, 146 saham melemah, dan 139 saham stagnan. Total frekuensi perdagangan saham pada hari ini sebanyak 332.588 kali. Volume transaksi yang diperdagangkan 12,9 miliar dengan nilai Rp 7,2 triliun.
Baca Juga
Advertisement
Tercatat investor asing melakukan penjualan senilai Rp 648,50 miliar di total pasar. Sementara posisi kurs rupiah 13.599 per dolar AS.
Beberapa sektor saham tercatat menguat. Penguatan tertinggi dicatatkan sektor saham konstruksi sebesar 1,01 persen. Diikuti sektor saham infrastruktur yang sahamnya naik 0,61 persen dan saham perkebunan sebesar 0,67 persen.
Sementara sektor saham yang melemah, yakni aneka industri sebesar 0,72 persen, saham konsumsi 0,49 persen, dan saham manufaktur susut 0,40 persen.
Tiga saham yang mengalami penguatan tertinggi, antara lain BBHI yang naik 34,59 persen ke posisi 214, IBFN menguat 34,38 persen menjadi 86, dan IBFN yang menguat 28 persen ke posisi 370.
Sementara, tiga saham yang melemah, antara lain INRU turun 20,11 persen menjadi 715. Disusul UNIT melemah 18,60 persen, dan PADI 18,37 persen menjadi 600.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Prediksi IMF Angkat IHSG ke Zona Hijau
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencatatkan penguatan. Gerak seluruh sektor saham cenderung bervariatif.
Pada prapembukaan perdagangan pagi ini (8/2/2018), IHSG bergerak di level 6.543,62. Menguat 8,75 poin atau 0,13 persen. Sementara indeks LQ45 naik ke level 1.103,58.
Laju IHSG pun berlanjut hingga pembukaan pukul 09.00 WIB. IHSG naik lebih tinggi 10,95 poin dan 0,17 persen ke posisi 6.545,82. Indeks LQ45 tercatat melemah 0,16 ke level 1.099,28.
"IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 5,3 persen dengan inflasi 3,5 persen menjadi sentimen positif pendorong IHSG," ujar Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi dalam ulasannya.
Penguatan IHSG diiringi dengan gerak sektor saham yang bervariatif. Sektor saham konstruksi memimpin dengan penguatan 0,08 persen. Penguatan juga diikuti sektor saham keuangan dan konstruksi dengan masing-masing naik 0,21 persen dan 0,15 persen.
Sebanyak 107 saham mengalami penguatan, 101 saham stagnan, dan 71 saham turun. Total frekuensi perdagangan saham tercatat 26.408 kali. Volume perdagangan sebanyak 1 miliar dengan nilai transaksi Rp 425,3 miliar.
Investor asing mencatat penjualan sebesar Rp 41,33 miliar. Sementara kurs rupiah berada di posisi US$ 13.594 per dolar Amerika Serikat (AS).
Tiga saham emiten yang mengalami penguatan tertinggi, antara lain VICO dengan kenaikan 21,09 persen, saham BBHI menguat 15,09 persen, dan disusul PORT 12,96 persen.
Sementara, tiga saham yang justru berada di zona merah atau melemah, yakni saham PADI dengan penurunan 12,93 persen, CSIS 7,69 persen, dan SPMA yang sahamnya turun 5,66 persen.
Mayoritas indeks di bursa saham Asia menguat, antara lain, indeks Hong Kong Hang Seng naik 0,76 persen, indeks Kospi Korea Selatan naik 0,24 persen.
Indeks saham Nikkei Jepang menguat 0,16 persen, dan indeks Strait Times Singapura naik 0,23 persen. Indeks yang berbalik arah melawan tren positif, yaitu indeks Shanghai merosot 0,35 persen, dan indeks saham Taiwan turun 0,13 persen.
PT Ashmore Asset Management menyebutkan dalam laporannya, pada perdagangan saham kemarin, IHSG naik 0,87 persen didorong sektor saham konsumsi dan bank yang masing-masing menguat 1,3 persen dan 0,8 persen.
Selain itu, Bank Indonesia (BI) merilis cadangan devisa pada Desember 2017 sebesar US$ 130,2 miliar. Hal itu didorong pendapatan pajak dan ekspor.
Advertisement