Kisah Cinta Terlarang Murid dan Guru dari Sekolah Berakhir di Bui

Kisah cinta antara guru dan murid ini justru membawa mereka harus mempertanggungjawabkannya secara hukum.

Oleh KRJogja.com diperbarui 09 Feb 2018, 00:03 WIB
Ilustrasi melahirkan bayi (pixabay.com)

Karanganyar - Berawal dari temuan bayi laki-laki di Dukuh Kadiloyo RT 05/RW V Desa Wonosari, Gondangrejo, Selasa, 6 Februari 2018, polisi akhirnya membongkar identitas orangtua kandung bayi malang itu.

Ibunya seorang gadis berusia 16 tahun, S, yang menjalin hubungan terlarang dengan mantan guru sekolahnya, ESA (57). Polisi menetapkan ESA menjadi tersangka kasus dugaan pencabulan terhadap anak di bawah umur.

Kemudian, polisi menangkap ESA di tempatnya mengajar pada Rabu, 7 Februari 2018 atau sehari setelah penemuan bayi itu.

Wakapolres Karanganyar Kompol Dyah Wahyuning Hapsari mengatakan S saat ini sedang masa pemulihan. Sementara bayi yang dilahirkannya dirawat oleh bidan desa di poliklinik setempat.

"S melahirkan secara mandiri di kamar mandi Selasa kemarin pukul 13.00 WIB. Lalu bayinya diletakkan di tenggok bambu belakang rumah. Nah, ditemukan warga jelang Magrib karena mendengar suara tangisan," Dyah mengatakan kepada KRjogja.com.

Kompol Dyah menyatakan polisi telah mengamankan barang bukti, yaitu pakaian luar dan dalam S, serta sepeda motor pelaku.

Dia menambahkan pelaku pencabulan dijerat Pasal 81 (2) UURI No 34 Tahun 2014 tentang UURI No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Ia terancam hukuman penjara maksimal 15 tahun dan denda maksimal Rp 5 miliar.

 

Baca berita menarik lainnya dari KRJogja.com di sini.

 


Kondisi Bayi Saat Ditemukan

ESA, tersangka pencabulan gadis di bawah umur ditangkap polisi. (foto:Abdul Alim/KRJogja)

Bayi laki-laki ditemukan di dalam tenggok bambu dalam kondisi menggigil kedinginan di rumah warga Dukuh Kadiloyo RT 05/RW V Desa Wonosari, Gondangrejo, Selasa, 6 Februari 2018 sekitar pukul 18.00 WIB. Dilihat dari tali pusat yang masih menjuntai, bayi itu dilahirkan melalui persalinan secara mandiri.

"Semalem, saya dijemput warga desa untuk melihat temuan bayi. Saat itu, bayi tak berhenti menangis. Kulitnya biru-biru tanda kedinginan. Tanpa baju. Kondisinya menunjukkan habis dilahirkan. Ada bercak darah segar. Plasenta masih belum dipotong dan tubuhnya belum dibersihkan," ujar Bidan Desa Wonosari, Sri Sayekti, kepada wartawan di kliniknya.

Bayi tersebut ditemukan pemilik rumah, Sutarni (50), saat dirinya sedang mencari ayamnya yang lepas. Ia sempat ketakutan mendengar suara bayi menjelang malam bersamar rintik hujan.

Setelah memberanikan diri, ia menelusuri sumber suara itu. Ternyata, ada bayi di sebuah tenggok berpenutup kukusan miliknya di teras belakang rumah. Ia pun mengadukan hal itu ke anggota keluarga lain hingga akhirnya bidan desa diminta mengurusnya.

 

Simak video pilihan berikut ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya