Ingin Rejeki Anda Lancar? Santap 7 Makanan Ini Saat Imlek

Setiap makanan yang disajikan secara khusus pada perayaan Tahun Baru Imlek ini menyimpan keberuntungan. Apa saja?

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 08 Feb 2018, 23:11 WIB
Ilustrasi Tahun Baru Imlek (iStock)

Liputan6.com, Jakarta Dalam setiap perayaan, hampir selalu diselingi oleh kehadiran berbagai makanan spesial yang sulit ditemukan di hari-hari biasa. Biasanya, aneka makanan spesial tidak hanya dihidangkan begitu saja, melainkan menyimpan makna khusus di dalamnya, baik berupa perlambang maupun doa harapan.

Dilansir dari laman ChinaHighlighst.com pada Kamis (8/2/2018), tradisi serupa juga hadir dalam setiap perayaan Tahun Baru Imlek. Bedanya, sajian spesial akan terus disajikan secara bergantian selama 16 hari perayaannya.

Aneka sajian kuliner spesial pada perayaan Tahun Baru Imlek dipercaya memberi keberuntungan untuk kehidupan selama satu tahun ke depan. Simbolisasi keberuntungan biasanya diambil dari penyebutan atau penampilan aneka kuliner spesial tersebut.

Menariknya, bukan hanya soal aneka kuliner spesial yang penting diperhatikan dalam perayaan Tahun Baru Imlek, melainkan juga proses memasak, bagaimana menyajikannya, dan cara menyantapnya.

Berikut adalah tujuh makanan spesial yang selalu tersaji di perayaan Tahun Baru Imlek, berikut makna keberuntungan di baliknya.

 

Simak video menarik tentang 8 ritual khas Imlek berikut:

 


1. Ikan - Keberuntungan

Ikan bandeng segar yang akan di jual di kawasan Petak Sembilan, Jakarta, Selasa (24/1). Dalam tradisi Imlek, ikan bandeng merupakan lambang rezeki dalam kehidupan. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Dalam bahasa Mandarin, ikan disebut 'yu' yang memiliki pelafalan mirip dengan frasa yang bermakna 'banyak'. Hal ini kemudian diasosiasikan sebagai harapan untuk mendapat rejeki yang lebih banyak selama satu tahun ke depan.

Beberapa jenis ikan yang kerap disajikan secara spesial di perayaan Tahun Baru Imlek adalah ikan mas, ikan lele, dan ikan karper China. Biasanya ikan-ikan ini diolah dengan secara utuh dengan cara ditim atau dikukus.


2. Pangsit – Kekayaan

Ilustrasi Pangsit China (sumber. asweetmuddle.com)

Dengan sejarah eksistensi lebih dari 1000 tahun, pangsit menjelma sebagai sajian klasik yang digemari oleh banyak masyarakat China, terutama di kawasan utara negeri tirai bambu itu.

Penampakan pangsit pada umumnya dianggap serupa dengan batangan perak, sehingga dipercaya sebagai perlambang kekayaan. Legenda mengatakan bahwa semakin banyak seseorang menyantap pangsit, maka akan semakin banyak pula kekayaan yang didapat di tahun baru.

Pangsit tradisional China biasanya berisi cincangan daging babi dan daun bawang, yang kemudian dibalut oleh adonan tepung untuk kemudian diolah dengan cara dikukus.


3. Lumpia – Kejayaan

lumpia goreng dalam perayaan Imlek

Sejatinya, makna lumpia serupa dengan makna pangsit, yakni sama-sama melambangkan rejeki. Lumpia memiliki nama Mandarin chunjuan yang bermakna makanan untuk perayaan musim semi. Hal ini kemudian diadaptasi ke dalam bahasa Inggris sebagai spring roll.

Lumpia sendiri merupakan varian dim sum yang berasal dari kawasan Kanton di selatan China. Lumpia umumnya diolah dengan cara digoreng garing dan berisi sayuran berbumbu manis, meskipun kini banyak juga yang mengisinya dengan cincangan daging.


4. Kue Keranjang – Naik Jabatan

Kue Keranjang. foto: qraved

Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, makna kue keranjang kurang lebih melambangkan tentang peningkatan karier. Doa ini berlaku untuk bisnis yang digeluti maupun kelancaran dalam menapaki tingkat jabatan di dunia kerja.

Bahan baku pembuatan kue keranjang terdiri dari beras ketan, gula, chesnut, biji wijen, dan daun teratai sebagai pembungkus.


5. Onde-onde – Kerukunan

Wedang ronde, kuliner khas Magelang. (Sumber Foto: oma_dessert/Instagram)

Sebagai bangsa yang sangat menjunjung tinggi budaya komunal, peran keluarga sangatlah penting dalam kehidupan masyarakat China. Bentuk bulat serta perpaduan cita rasa gurih dan manis pada onde-onde diyakini sebagai perlambang baik untuk menjaga kerukunan keluarga.

Namun perlu diperhatikan, onde-onde memiliki beberapa pemahaman yang berbeda antar masyarakat.

Khusus untuk perayaan Tahun Baru Imlek, onde-onde merupakan penyebutan terhadap kudapan berbentuk bola yang terbuat dari tepung beras, dan disi dengan cairan gula atau pasta kacang merah, lalu disantap dalam kuah manis yang hangat.

Sekilas, wujud onde-onde ini serupa dengan wedang ronde yang populer di kalangan masyarakat Jawa Tengah.


6. Mie Panjang Umur – Kebahagiaan

Ilustrasi Mie (iStockphoto)​

Bagi masyarakat China, kebahagiaan adalah modal utama untuk meraih umur panjang. Mie jenis ini sejatinya serupa dengan mie tarik pada umumnya. Namun khusus untuk perayaan Tahun Baru Imlek, mie tidak boleh sama sekali dipotong, dan harus disantap sekaligus sebagai doa meminta harapan berusia panjang.

Biasanya mie panjang umur disajikan dengan bumbu ayam bawang atau kuah kaldu gurih. Cara memakannya sekilas mriip cara menyantap ramen, yakni diseruput tanpa putus ketika disajikan di atas meja makan.


7. Buah Keberuntungan

Jeruk kimkit atau jeruk Imlek menjadi buah yang penting di Hari Raya Imlek.

Berbagai buah dapat dikategorikan sebagai buah keberuntungan jika memenuhi tiga syarat utama, yaitu berbentuk bulat, berwarna cerah, dan bercita rasa manis.

Namun belakangan, buah keberuntungan selalu tertuju pada aneka jenis jeruk manis, yang biasanya dijual satuan dalam balutan kemasan cantik.

Buah keberuntungan kerap disajikan sebagai kudapan untuk tamu-tamu yang bertandang ke rumah. Selain itu, buah keberuntungan juga selalu ditempatkan sebagai hiasan puncak pada hantaran yang diberikan kepada saudara-saudara tertua, setiap kali perayaan Tahun Baru Imlek.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya