Pakai Pelek Lebih Besar dari Ukuran Standar, Apa Dampaknya?

Mengubah ukuran pelek menjadi lebih besar ternyata memiliki pengaruh yang signifikan.

oleh Yurike Budiman diperbarui 09 Feb 2018, 09:17 WIB
Pelek naga ini dibuat CiTic Dicastel Wheel Manufacturing Co.,Ltd

Liputan6.com, Jakarta - Saat memulai modifikasi mobil, Anda akan terpikir salah satu faktor estetika yang ingin diubah yakni mengganti pelek orisinal dengan pelek yang lebih besar.

Namun ternyata penggantian pelek yang besar terutama bila dilakukan dengan mobil yang kecil, seperti Toyota Agya, pasti akan membawa pengaruh kepada efisiensi bahan bakar.

"Pelek sangat mempengaruhi sebetulnya, semakin besar pelek berarti diameter lebih besar. Otomatis tenaga yang dibutuhkan mesin untuk menggerakkan lebih berat. Ngaruhnya, ya kepada efisiensi bahan bakar," ungkap Ketua Umum Toyota Agya Club, Lukman Hakim di Kelapa Gading, Kamis (8/2/2018).

Menurutnya, dalam memodifikasi mobil, banyak hal yang harus diperhatikan. Sebagian orang ada yang hanya memodifikasi bagian audionya saja namun di luar punya penampilan yang biasa. Sebagian lain ada yang memodifikasi dua-duanya.

"Tergantung mau modif dari sisi mana, yang penting sih faktor keselamatan yang harus diperhatikan. Mereka harus berpikir modifikasi yang aman untuk dipakai harian, untuk keluarga," ujar Lukman.

"Kadang ada modifikasi yang nyeleneh, dari kita juga mengingatkan bahwa itu bahaya," lanjutnya.


Ini Penyebab Pelek Bisa Retak Bahkan Pecah‎

Pelek motor V-Rossi siap bersaing dengan produk luar. (Septian/Liputan6.com)

Bagi para pengendara diharapkan berhati-hati saat berkendara di musim hujan. Sebab, genangan air yang terdapat di jalan bisa jadi sangat membahayakan, karena di bawahnya bisa saja lubang ‎yang cukup besar. ‎Pelek pun bisa rusak. ‎Menurut Marketing Manager PT Sinar Agung Mulia (brand JF Luxury) Aldhy M Siregar,‎ salah satu bagian yang kerap mengalami masalah saat hujan yaitu bagian pelek. Aldhy menyampaikan, setidaknya ada beberapa hal yang menyebabkan pelek pecah atau retak. 

Kehujanan dan Kebanjiran, Ini Cara Jitu Bersihkan VelgGanti Ban Tubeless, Tak Perlu Ganti Velg?Sindrom Pelek Ambrol Kini Hantui Yamaha Byson"Pertama, ‎biasanya dipake dalam kecepatan tinggi, dan itu kena sesuatu, termasuk lubang. Biasa karena ban tipis, dan apapun jalurnya tetap dihajar," ungkap Aldhy saat ditemui Liputan6.com beberapa waktu lalu.

 


Selanjutnya

Pelek Peyang milik Kijang Doyok saat perjalanan Jelajah 3 Negera. (Herdi Muhardi)

Selain itu, kata Aldhy, penyebab pelek retak atau pecah, dikarenakan ban kurang tekanan angin. "Pas lagi ngebut, karena tekanan angin kurang, kebetulan ada lubang atau benda. Maka ban kempes akan masuk karena terkena benturan. Kalau tekanan anginnya pas atau normal dia tidak masalah," ujarnya.

Aldhy juga menyatakan, bahwa pelek‎ tidak akan mungkin secara tiba-tiba retak atau pecah karena hujan dan panas. Sebab, kata dia, sebelum pelek meluncur, para produsen telah lebih dahulu melakukan pengecekan secara detail dan berkala. Menurut Aldhy, meski kerap ditemukan pelek dengan merek ternama, namun jika beberapa penyebab yang disebut di atas terjadi maka hasilnya akan mengalami kerusakan seperti retak atau pecah.‎"Cuma pecahnya tidak begini (hancur bekeping-keping) atau melebar. Paling terbuka sedikit," tutupnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya