Integrasi Tol JORR Masih Terkendala Kesepakatan Satu Tarif

Proses integrasi tol JORR ditargetkan bisa rampung pada kuartal I tahun ini.

oleh Septian Deny diperbarui 08 Feb 2018, 21:30 WIB
Sejumlah kendaraan mobil di dalam Tol Jorr Lingkar Luar Kota ke arah Cikampek dan Jagorawi terpantau padat di Kawasan Tol Fatmawati mengarah Pasar Rebo, Jakarta, Kamis (11/5). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) berharap proses integrasi tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) bisa segera terealisasi. Sebab, rencana intergrasi tol tersebut sudah dimulai sejak tahun lalu.

Direktur Operasional II Jasa Marga, Subekti Syukur mengatakan, lamanya proses integrasi ini lantaran terkendala oleh proses kesepakatan tarif. Sebab, tol JORR terdiri dari beberapa ruas yang dikelola oleh badan usaha jalan tol (BUJT) yang berbeda.

Selain milik Jasa Marga, ada pula bagian ruas JORR yang dikelola PT Hutama Karya (HK), PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) dan PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ).

"Khusus untuk JORR, harusnya kan ada satu sistem pentarifan. Cuma kan itu terdiri dari beberapa BUJT, ada HK, Jasa Marga ada beberapa ruas. Kalau ini dijadikan satu, harus menghitung porsi bagian pendapatannya itu," ujar dia di Kantor Pusat Jasa Marga, Kamis (8/2/2018).

Subekti juga menjelaskan, jika sebelumnya pengguna kendaraan harus membayar beberapa kali saat melewati sejumlah ruas di jaringan tol tersebut. Namun saat sudah terintegrasi nanti, maka pengguna kendaraan cukup membayar sekali saja.

"Memang dia dilakukan survei. Dalam menentukan tarifnya berapa. BUJT kan tidak mau rugi masing-masing. Tapi tarif tol itu tidak juga bisa ditentukan di luar kemampuan dari pengguna. Jadi ada willingness surveinya," kata dia.

 


Perhitungan Biaya

Kendaraan melintasi jalan tol JORR Ulujami-Serpong, Pondok Ranji, Tangsel, Jumat (14/4). Libur Paskah 2017 kondisi arus lalu lintas menuju Tol Lingkar Luar terpantu lancar. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Menurut dia, dalam penentuan satu tarif, selain menghitung soal bagi hasil, beberapa BUJT ini juga harus menyepakati soal biaya operasional dan perawatan jalan tol.

"Karena di samping JORR-nya sendiri digabungkan, kita juga ada perhitungan biaya operation dan maintenance (OM) di titik-titik yang berhubungan dengan BUJT lain. Contohnya kita dengan W1 di sekitar Kamal nanti ada operasi bersama kita dengan W1. Harus menghitung OM-nya," jelas dia.

"Di samping bagi hasil, harus juga menghitung OM-OM yang harus dibagi karena ada gerbang yang harus dioperasikan bersama. Itu yang agak lama. Artinya waktu kita menghitung harus ada kesepakatan, proporsinya berdasarkan apa, apakah survei atau berdasarkan apa," lanjut Subekti.

Namun demikian, dia berharap proses intergrasi JORR bisa rampung pada kuartal I tahun ini. Saat ini BUJT terkait terus melakukan negosiasi soal penetapan satu tarif ini.

‎"Ini sedang dalam proses. Kita nego terus. (Bisa kuartal I ini?) Insha Allah‎," tandas dia.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya