Liputan6.com, Surabaya - Ribuan pemuda yang mayoritas tenaga Pendamping Keluarga Harapan (PKH), melepas statusnya sebagai PKH dan membentuk Asosiasi Pecinta Ibu Khofifah (APIK).
Koordinator APIK Tulungagung, Aris Rohman, mengatakan, APIK siapa jadi mesin pemenangan Khofifah dan Emil Dardak.
Advertisement
"Kebetulan teman-teman muda, terus ada beberapa itu memang satu bidang pekerjaan jadi pendamping (PKH). Ngumpul bareng, ngobrol bareng menyatakan sikap bahwa kami siap mendukung Ibu (Khofifah)," tutur Aris, Kamis 8 Februari 2018.
Saat ini, relawan APIK memiliki sekitar 5.000 anggota. Dengan mengusung tagline "Ojok Leren Dadi Wong Apik", para relawan siap mengantar Khofifah-Emil memimpin Jatim.
Tagline tersebut merupakan pesan moral dari alumni PKH yang ikut berjuang mengentaskan kemiskinan bersama Khofifah semasa menjabat sebagai Menteri Sosial.
"Pikiran kami sama dengan Ibu Khofifah. Kami bersepakat untuk mendukung perjuangan Ibu Khofifah dan Mas Emil. Relawan APIK ini kebetulan saja ada yang berasal dari PKH. Sebetulnya banyak yang dari luar PKH. Kami buka bajulah. Kami lepas berganti APIK," katanya.
Strategi Khusus
Relawan APIK telah memiliki strategi khusus untuk menjaring pemilih. Bermodal kreativitas, para relawan akan melakukan sosialisasi dengan konsep Warkop to Warkop atau dari warung kopi ke warung kopi lainnya.
"Sekmen kami di teman-teman muda. Kampanye kami lebih dari warung ke warung, langsung ke pemilih. Kalau tradisi anak muda di sini pasti ngopi. Nah, kami ajak ngobrol bareng," ujarnya.
Advertisement