Liputan6.com, Seoul - Alasan Kim Jong-un mengirim adik perempuan ke Olimpiade Musim Dingin membuat sebagian pihak bertanya-tanya, ada agenda apa sesungguhnya? Apalagi penunjukkan Kim Yo-jong untuk mendampingi Ketua Parlemen Korea Utara Kim Yong-nam terungkap setelah Wapres AS, Mike Pence datang ke acara pembukaan.
Rupanya, desas-desus beberapa pejabat Korea Selatan yang memiliki pengetahuan dalam soal Korea Utara, mengatakan, niat adik Kim Jong-un ke Olimpiade adalah untuk mengundang Presiden Korsel, Moon Jae-in untuk berkunjung ke Pyogyang yang rencananya akan terjadi pada tahun ini.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari CNN, pada Jumat (9/2/2018), menurut para sumber, undangan itu akan disampaikan saat makan siang resmi antara Presiden Moon dan Kim Yo-jong pada Sabtu 10 Februari.
Meski banyak sumber yang mengatakan, "semua itu masih belum 100 persen final," ada potensi kunjungan itu berlangsung pada 15 Agustus. Itu adalah hari di mana Korea bebas dari penjajahan Jepang pada tahun 1945, dan merupakan hari libur bagi kedua Korea.
Biasanya, saat menjamu makan siang informal dengan pejabat tinggi delegasi Korea Utara, pihak Korut menolak untuk berbaur dengan undangan lainnya di mana hanya satu orang saja yang boleh berbicara. Dan orang boleh bersuara adalah Kom Yong-nam, kepala delegasi dan ketua parlemen Korea Utara, orang kepercayaan Kim Jong-un.
Sejumlah pejabat Korsel, mengatakan, dalam makan siang informal nanti, Kim Yo-jong punya lebih banyak kebebasan untuk berinteraksi dengan orang Korea Selatan daripada orang lain dalam delegasi Korea Utara.
Manuver politik Kim Jong-un dan pernyataan sanksi oleh Amerika Serikat membayangi Olimpiade Musim Dingin PyeongChang.
Beberapa ahli mengatakan rezim Kim Jong-un mungkin ingin menggunakan tawaran dalam Olimpiade sebagai cara untuk melemahkan tekanan dan sanksi internasional pimpinan AS.
Delegasi Korea Utara Dipimpin oleh Orang Kepercayaan
Pertama kalinya sejak 2014, pejabat tinggi Korea Utara akhirnya berkunjung ke Korea Selatan. Kim Yong-nam, Ketua Parlemen Korea Utara, akan menjadi pejabat Korea Utara tingkat tertinggi yang mengunjungi Korea Selatan sejak Pyongyang mengirim orang nomor dua, Hwang Pyong-so, pada penutupan Asian Games 2014 di Incheon, Korsel.
Kim memimpin badan pembuat keputusan parlemen Korea Utara dan gelar resminya, sebagai Presiden Presidium Majelis Rakyat Agung atau pemimpin seremonial Korea Utara.
Kim (90), sering terlihat di televisi pemerintah membacakan pidato-pidato yang berisi propaganda. Suaranya yang berat dan meledak-meledak itu terdengar di setiap perayaan hari penting Korea Utara.
Dia juga adalah orang yang menerima pejabat asing yang berkunjung atas nama pemimpin Kim Jong-un dan ayah kandungnya Kim Jong-il.
Meski demikian, beberapa ahli mengatakan, pengaruh Kim Yong-nam dalam urusan negara telah berkurang secara bertahap selama bertahun-tahun sebagian besar karena usianya.
Advertisement