Tampilan tas dari lembaran Bolivar buatan Rojas di Caracas, Venezuela, pada 30 Januari 2018. Inflasi yang tinggi membuat mata uang tersebut terus kehilangan nilainya. (AFP Photo/Federico Parra)
Wilmer Rojas (25) menunjukkan tas dari lembaran mata uang Bolivar di Caracas, Venezuela, 30 Januari 2018. Lembaran uang tersebut kini tidak lagi menjadi alat jual beli, melainkan bahan untuk membuat kerajinan tangan. (AFP Photo/Federico Parra)
Wilmer Rojas (25) menunjukkan lembaran mata uang Bolivar di Caracas, Venezuela, 30 Januari 2018. Dengan menggunakan jarum dan benang, Rojas menyulap lembaran Bolivar menjadi dompet hingga tas. (AFP Photo/Federico Parra)
Wilmer Rojas (25) menunjukkan lembaran mata uang Bolivar di Caracas, Venezuela, 30 Januari 2018. Dengan menggunakan jarum dan benang, Rojas menyulap lembaran Bolivar menjadi dompet hingga tas. (AFP Photo/Federico Parra)
Wilmer Rojas (25) saat membuat tas dari lembaran mata uang Bolivar di Caracas, Venezuela, 30 Januari 2018. Lembaran uang tersebut kini tidak lagi menjadi alat jual beli, melainkan bahan untuk membuat kerajinan tangan. (AFP Photo/Federico Parra)
Wilmer Rojas (25) saat membuat tas dari lembaran mata uang Bolivar di Caracas, Venezuela, 30 Januari 2018. Inflasi yang tinggi membuat mata uang tersebut terus kehilangan nilainya. (AFP Photo/Federico Parra)
Wilmer Rojas (25) saat menjajakan kerajinan tangan dari lembaran mata uang Bolivar di Caracas, Venezuela, 30 Januari 2018. Dengan menggunakan jarum dan benang, Rojas menyulap lembaran Bolivar menjadi dompet hingga tas. (AFP Photo/Federico Parra)