Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, sebuah kode rahasia yang Apple jaga ketat dikabarkan bocor di internet. Alhasil, banyak warganet menyebut bocornya kode ini sebagai "kebocoran rahasia terbesar dalam sejarah."
Adapun kode yang muncul di laman GitHub itu adalah iBoot. iBoot merupakan program bootloader yang memastikan seluruh perangkat Apple booting atau menyala dengan aman ke sistem operasi iOS.
Belum diketahui bagaimana caranya iBoot tersebut bisa muncul di laman GitHub, berhubung kode tersebut diunggah secara anonim oleh seseorang.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari laman Cult of Mac, Senin (12/2/2018), di tangan yang salah kode itu bisa disalahgunakan oleh peretas untuk menemukan celah keamanan di iOS yang Apple klaim sangat aman tersebut.
Sejak muncul di laman situs yang notabene berisikan berbagai macam kode komputer itu, Apple pun langsung mengajukan permintaan menghapus paksa posting-an itu.
Seperti yang sudah kamu ketahui, iOS tidak seperti sistem operasi buatan Google yang open source, Android.
Ini berarti Apple tidak pernah mendistribusikan kode-kodenya kepada siapa pun, dan cara ini pula yang Apple gunakan untuk membuat peretas sulit mencari celah keamanan di sistem operasinya.
Sudah Dihapus dari GitHub
Mendengar kabar kode pentingnya bocor di internet, Apple pun langsung gerak cepat mengambil tindakan.
Hanya dalam waktu singkat, perusahaan besutan Steve Jobs ini langsung menghubungi tim GitHub untuk 'memaksa' hapus kode tersebut dari laman situs.
Meski sudah tidak ada lagi di laman situs, bukan berarti tidak ada orang yang mengopi kode iBoot tersebut.
Sebelumnya, sempat beredar kabar kode yang sama sempat muncul di Reddit. Sayang, karena yang mengunggah kode tersebut pengguna baru, wajar bilamana posting-annya 'terpendam".
Karena muncul di GitHub, ini berarti iBoot sudah dikopi dan beredar lagi di internet.
Advertisement
Apa itu iBoot?
Seperti disebutkan di atas, iBoot, merupakan kode penting yang tertanam di iOS.
Setiap kali kamu booting perangkat, proses akan diawali dengan menjalankan sejumlah kode yang tersimpan ama di UEFI Boot ROM, dan mengaktifkan sistem hardware yang memilih OS yang digunakan.
Setelah selesai, ia lalu akan mengeksekusi tahap kedua bootloader yang terdiri dari dua komponen, Low-Level Bootloader (LLB) dan iBoot.
Nanti, LLB akan menjalankan beberapa tahapan setup firmware dan berusaha untuk memverifikasi kernel sistem operasi. Jika verifikasi gagal, bootloader akan beralih ke "Recovery mode", jika tidak maka akan memuat modul kernel yang tersisa.
(Ysl/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini