Ombak Ganas, BBM di Pulau Miangas Langka

Karena terbatasnya akses, warga Miangas merasakan sulitnya pasokan BBM dan kebutuhan pokok.

oleh Liputan6 diperbarui 09 Feb 2018, 20:15 WIB

Fokus, Sulawesi Utara - Kehidupan warga di pulau terluar Indonesia, cukup sulit akibat terbatasnya akses. Bahkan di Miangas, Kabupaten Kepulauan Talaud, Kecamatan Nanusa, Provinsi Sulawesi Utara, warga merasakan sulitnya mendapat pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan kebutuhan pokok.

Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Jumat (9/2/2018), program BBM satu harga dari pemerintah, belum dirasakan masyarakat di Pulau Miangas. Tidak adanya distribusi BBM resmi dari pemerintah dan aturan membawa BBM di dalam kapal penumpang, semakin membuat BBM langka di Pulau Miangas.

Pulau Miangas berada di ujung Utara Indonesia, letaknya lebih dekat ke negara tetangga Filipina, daripada ke Indonesia. Pulau seluas 3,2 kilometer persegi yang berada di Samudera Pasifik, biasa di singgahi Kapal Pelni dan kapal Ferry satu kali dalam sepekan.

Sementara itu, ganasnya ombak Samudera Pasifik, sering kali mengagalkan kedatangan kapal. Akibatnya kebutuhan pokok seperti sembako dan BBM menjadi langka.

Kelangkaan BBM sejalan dengan kenaikan harga jualnya. Biasanya harga satu liter solar dijual Rp 10 ribu, sementara satu liter bensin dijual seharga Rp 20 ribu.

Kapal Ferry dari Bitung, Sulawesi Utara, yang mengangkut kebutuhan pokok menjadi sesuatu uang dinantikan warga Miangas.

Warga mengambil risiko membawa BBM dengan menggunakan kapal penumpang, demi kebutuhan aktivitas sehari-hari, seperti keperluan nelayan untuk melaut.

Masyarakat Miangas terus berharap adanya sarana pengisian BBM atau agen resmi, agar bisa merasakan program BBM satu harga dari pemerintah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya