Liputan6.com, Jakarta: Rencana pembebasan Tamsil Linrung di Filipina dari segala tuntutan hukum dibahas dalam rapat Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional, Kamis (18/4) malam. Rapat yang berlangsung di Kantor DPP PAN di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, dipimpin Ketua DPP PAN Abdillah Toha. Sementara ketua umum Amien Rais absen karena sedang berada di Makassar, Sulawesi Selatan.
Menurut Abdillah, PAN menyambut gembira rencana pembebasan bendahara nonaktif partai berlambang matahari terbit itu. "Sepulang dari Filipina, Tamsil kembali menjabat sebagai bendahara PAN, " ungkap Abdillah. Abdillah mengakui, peran pemerintah khususnya Departemen Luar Negeri cukup besar untuk membebaskan Tamsil. Meski demikian, kasus Tamsil harus menjadi pelajaran bagi semua pihak, termasuk pemerintah. Dengan demikian, pemerintah lebih bersikap aktif jika warga negaranya ditahan di luar negeri.
Sebelumnya, Wakil Presiden Hamzah Haz menginformasikan rencana kepolisian Filipina membebaskan Tamsil Linrung dan Abdul Jamal Balfast. Menurut Hamzah, Tamsil dan Balfast akan dibebaskan lantaran kepolisian Filipina tak memiliki cukup bukti untuk menahan mereka [baca: Wapres: Tamsil dan Balfast Pasti Bebas ]. Kini, pemerintah masih menunggu konfirmasi dari Kedutaan Besar RI di Filipina tentang waktu pasti pembebasan Tamsil dan Balfast.(PIN/Imelda Sari dan Raphael Setyo)
Menurut Abdillah, PAN menyambut gembira rencana pembebasan bendahara nonaktif partai berlambang matahari terbit itu. "Sepulang dari Filipina, Tamsil kembali menjabat sebagai bendahara PAN, " ungkap Abdillah. Abdillah mengakui, peran pemerintah khususnya Departemen Luar Negeri cukup besar untuk membebaskan Tamsil. Meski demikian, kasus Tamsil harus menjadi pelajaran bagi semua pihak, termasuk pemerintah. Dengan demikian, pemerintah lebih bersikap aktif jika warga negaranya ditahan di luar negeri.
Sebelumnya, Wakil Presiden Hamzah Haz menginformasikan rencana kepolisian Filipina membebaskan Tamsil Linrung dan Abdul Jamal Balfast. Menurut Hamzah, Tamsil dan Balfast akan dibebaskan lantaran kepolisian Filipina tak memiliki cukup bukti untuk menahan mereka [baca: Wapres: Tamsil dan Balfast Pasti Bebas ]. Kini, pemerintah masih menunggu konfirmasi dari Kedutaan Besar RI di Filipina tentang waktu pasti pembebasan Tamsil dan Balfast.(PIN/Imelda Sari dan Raphael Setyo)