Liputan6.com, Seoul - Kim Jong-un adalah pemimpin ketiga Dinasti Kim yang menguasai Korea Utara sejak 1948. Belakangan, pria yang mewarisi takhta dari sang ayah di usia muda itu dianggap jadi ancaman dunia.
Tak sekadar retorika, ancaman Kim Jong-un terhadap sejumlah negara, khususnya Amerika Serikat, dilakukan dengan hal nyata: peluncuran rudal balistik antarbenua. Negara paling menutup diri di muka Bumi itu diyakini sedang mengembangkan senjata nuklir.
Untuk menghentikan ancaman Korut, sejumlah pihak -- khususnya Barat -- menilai, Kim Jong-un adalah kuncinya. Ia harus dilengserkan paksa.
Baca Juga
Advertisement
Akan tetapi, seorang purnawirawan jenderal bintang tiga di Korea Selatan, Chun In-bum, memperingatkan ancaman risiko jika hal itu dilakukan.
Chun, yang sudah mengabdi 40 tahun di militer Korsel mengatakan, sangat tak mudah bagi pihak Barat untuk menggulingkan rezim di Korut. Apalagi, rakyat di sana sudah sedemikian rupa dicuci otaknya. Dengan begitu, mereka tak akan rela pemimpinnya dilengserkan.
"Saya mengingatkan pada pihak Barat, kediktatoran di Korut sungguh berbeda," kata dia dalam wawancara dengan ABC, seperti dikutip dari News.com.au, Sabtu (10/2/2018).
Purnawirawan letnan jenderal itu bahkan mengibaratkan, pelengseran Kim Jong-un seperti mencoba menyingkirkan "Allah" dari Timur Tengah. "Akan sangat sulit."
Chun menambahkan, proses cuci otak selama puluhan tahun yang dilakukan rezim membuat rakyat Korut melihat pemimpinnya sebagai manusia setengah dewa.
Sistem di sana sengaja dibuat agar tiap warga saling mengawasi. Memata-matai satu sama lain. Itu berarti mempertanyakan segala sesuatu soal rezim bisa berarti maut.
Korut yang dibuat tertutup dari dunia luar membuat warga di sana tak bisa mengetahui apa pun yang terjadi di dunia. Segala informasi datang dari rezim.
Chun mengatakan, kondisi tersebut membuat rakyat Korut lebih resisten terhadap perubahan.
Meski demikian, ia memuji langkah Presiden Amerika Serikat yang memaksa pihak Korea Utara mencari alternatif konflik. Gayanya yang kasar, kata Chun, berhasil memaksa Kim Jong-un.
Ancaman Kudeta
Peringatan tersebut muncul di tengah spekulasi bahwa sebuah upaya kudeta dapat berlangsung di Korut.
Menurut media Inggris, Telegraph, sanksi yang ditetapkan terhadap Korea Utara memicu keresahan dan kebencian yang meningkat di kalangan militer terhadap rezim.
Apalagi, militer jadi sasaran operasi pembersihan dalam beberapa pekan terakhir.
November 2017 lalu, dua pejabat militer dilaporkan dihukum. Salah satunya, Wakil Marsekal Hwang Pyong-so. Pihak mata-mata Korsel mengungkapkan, mereka dianggap bersalah karena bikin Kim Jong-un marah berat.
Para Manusia Setengah Dewa
Penguasa rezim dalam benak orang Korut bukanlah manusia biasa. Kim Jong-il, misalnya. Ayah Kim Jong-un itu dikenal sebagai Dear Leader yang punya kemampuan, bahkan kesaktian lebih dari pada pemimpin dunia lainnya.
Dalam buku bertajuk Kim Jong-Il: Brief History yang diterbitkan Foreign Languages Publishing House Pyongyang, Korea 1997, disebutkan Kim Jong-il lahir pada 16 Februari 1942, di kamp rahasia pasukan pemberontak yang dipimpin ayahnya, di dekat Gunung Paektu.
Konon alam pun menandai kelahiran sang tokoh besar. Kala itu dikisahkan bintang yang bersinar terang, musim tiba-tiba berganti, dari musim dingin ke semi.
Akan tetapi, sejumlah analis mengatakan, dia lahir di Uni Soviet saat ayah dan pimpinan komunis Korea lainnya menjalani pelatihan di sana.
Biografi resminya juga menyebut, bibit-bibit revolusioner telah tampak dalam dirinya sejak sekolah dasar, tatkala ia memimpin barisan menuju medan perang Korea melawan Jepang. Kemudian, saat di sekolah menengah, ia digambarkan sebagai pekerja pabrik teladan yang bisa memperbaiki truk dan motor listrik.
Saat belajar di universitas, Kim dikatakan mempelajari karya-karya besar pemikir komunis, termasuk teori revolusioner ayahnya --dengan cara sistematis.
Kim adalah pilot pesawat tempur -- meski ia lebih sering melalui jalur darat. Ia juga disebut sebagai penulis opera andal, punya memori fotografik, memproduksi film, dan punya kemampuan bermain golf alami yang mengalahkan jagoan golf mana pun di seluruh dunia --menembak 11 hole-in-one -- hanya dalam satu putaran.
Koran Korea Utara, Rodong Sinmun bahkan memberitakan, Kim Jong-il adalah ikon mode yang diakui seluruh dunia --dengan stelan unik khaki beritsleting yang dipadukan dengan celana warna senad -- adalah gaya yang ditiru dunia. Ia juga dikatakan sangat dicintai dunia, seluruh planet merayakan kelahirannya dengan festival dan pemutaran film.
Koran Korea Utara, Minju Joson, juga melaporkan Kim adalah penemu makanan baru --namanya, roti dobel dengan daging di tengahnya: hamburger.
Bagaimana dengan Kim Jong-un?
Kim Jong-un dikatakan sebagai seorang yang sehebat ayahnya. Disebutkan bahwa ia adalah pelaut berbakat sejak kecil dan juga belajar mengemudi sejak berusia tiga tahun.
Kim Jong-un juga disebut sebagai seorang komposer musik dan seniman andal, serta dipuji di seluruh dunia.
Advertisement