Sepaket dengan Tanggul, Tol Semarang-Demak Dilelang Maret 2018

Tol Semarang Demak yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) ini akan dimulai kontruksinya tahun 2019.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 10 Feb 2018, 18:30 WIB
Tol Semarang Demak yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) ini akan dimulai kontruksinya tahun 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Tol Semarang-Demak akan segera dilelang dalam waktu dekat. Tol ini nanti dibangun sepaket dengan tanggul agar tol tak terkena rob.

Demikian disampaikan Kepala Panitia Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Eka Pria Anas kepada Liputan6.com, Sabtu (10/2/2018).

"Semarang-Demak rencananya ada tanggul, itu mungkin Insyaallah kita mulai lelang Maret (2018). Ini kan kemarin baru rapat di Semarang, mempersiapkan amdal, penlok, lelang," kata dia.

Eka menjelaskan, tol ini akan membentang sekitar 20 km. Sementara, 3 km di antaranya akan dibangun tanggul untuk mencegah rob.

Menurut Eka, adanya tanggul tersebut membuat nilai investasinya cukup besar. Bahkan, nilainya bisa menembus Rp 20 triliun.

Nilai investasi itu untuk konstruksi sekitar Rp 15 triliun, pembebasan lahan sekita Rp 1 triliun, serta pembayaran bunga dan lain-lain.

"Jadi konstruksi tol termasuk tanggul Rp 15 triliun, kemudian kan ada bunga segala macam total Rp 20 triliun investasinya. Nah itu perlu dukungan pemerintah. Karena enggak feasible, tinggi sekali harganya. Mungkin dukungan pemerintahnya setengahnyalah," ungkapnya.

 


Kredit Lunak

Tol Semarang Demak yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) ini akan dimulai kontruksinya tahun 2019.

Dia mengatakan, salah satu kemungkinan bantuan pemerintah ialah berupa pinjaman lunak (soft loan). Dia bilang, saat ini yang diupayakan ialah pinjaman lunak dari pemerintah Korea Selatan.

Eka menjelaskan, salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) ini akan dimulai konstruksinya tahun 2019. Lalu, bakal rampung tahun 2020.

"Yang pasti PSN 2019, tapi mungkin realistis 2020," tutup dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya