Menabung 10 Tahun hingga Jual Tanah, Jemaah Umrah Abu Tour Ditelantarkan

Uang sudah disetorkan sejak Maret 2017, jemaah umrah Abu Tour belum juga diberangkatkan hingga Februari 2018.

oleh Nefri Inge diperbarui 11 Feb 2018, 21:02 WIB
Puluhan jemaah umrah mendatangi kantor Abu Tour cabang Palembang. (Liputan6.com/Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Ribuan warga Sumatera Selatan (Sumsel) harus gigit jari lantaran jadwal keberangkatan para jemaah umrah ke Tanah Suci harus mundur. Kantor agen travel umrah Abu Tour di Jalan Inspektur Marzuki Pakjo, Kecamatan Ilir Barat I Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), kini selalu didatangi para jemaahnya.

Namun, kantor berlantai tiga ini ditutup dan sempat dipasang garis polisi oleh Polsek IB I Palembang.

Salah satu jemaah umrah Abu Tour yang belum diberangkatkan yaitu Yahya (58). Warga Jalan Angkatan 66, Kelurahan Pipa Reja, Kecamatan Kemuning, Palembang itu seharusnya diberangkatkan pada Febuari 2018.

Hingga saat ini, dia bersama istrinya, Napsiah (54) belum mendapatkan kepastian keberangkatan. Perlengkapan yang dijanjikan Abu Tour juga belum diserahkan kepadanya.

Padahal, Yahya sudah menabung uang hasil jualannya selama 10 tahun agar ia bersama istrinya bisa berangkat umrah ke Tanah Suci Makkah.

Dia mendaftarkan diri bersama istrinya untuk berangkat Umrah di tahun ini. Uang sebesar Rp 32 juta sudah disetorkan secara tunai pada Maret 2017 lalu.

"Uang asuransi dan suntik juga sudah kami keluarkan, tapi sampai sekarang belum ada kepastian kapan berangkatnya," kata jemaah umrah Abu Tour cabang Palembang ini, kepada Liputan6.com, Sabtu, 10 Februari 2018.

 


Uang Jual Tanah

Kantor agen tour Abu Tour sempat dipasang garis polisi oleh Polsek IB I Palembang ketika puluhan jemaah umrah ramai berdatangan (Liputan6.com / Nefri Inge)

Awalnya, dia mendapatkan informasi agen travel Umrah Abu Tour dari rekan-rekannya. karena memiliki banyak cabang di Indonesia, Yahya pun mempercayakan niat ibadah umrahnya ke Abu Tour.

Sama halnya dengan Ayu Maya (56) yang dijanjikan berangkat umrah pada Febuari 2018 ini. Dia bersama anaknya sudah mendaftar umrah sebesar Rp 16 juta per orang pada Maret 2017 lalu.

Uang pendaftaran sebesar Rp 32 juta didapatkannya dari hasil menjual sebidang tanah di kampung halamannya.

"Kami hanya ingin kepastian, jadi berangkat atau tidak. Kalau tidak jadi, kembalikan saja uang kami. Tanah sudah kami jual, tapi begini nasib kami," ujarnya sembari menangis sedih.

Novi (26), warga Jalan Marzuki, Kecamatan Ilir Barat I Palembang pun turut mendatangi kantor Abu Tour yang masih tutup.

Dia mendaftarkan kedua orangtuanya untuk berangkat umrah pada Oktober 2018 mendatang. Novi sudah membayar sebesar Rp 32 Juta pada akhir 2017 lalu.

"Saya bingung bagaimana menjelaskan kepada kedua orangtua di kampung, kalau kondisinya lagi seperti ini. Apalagi, mereka sangat mengharapkan bisa berangkat umrah," katanya.

 


Biaya Tambahan Umrah

Sebanyak 1.660 orang jemaah umrah Abu Tour yang belum berangkat di bulan Januari dan Febuari 2018 (Liputan6.com / Nefri Inge)

Novi mendapat kabar jika ada kenaikan harga sebesar 5 persen untuk keberangkatan mereka. Jika harus menambah biaya lagi, Novi tidak keberatan asal ada jaminan kepastian berangkat.

"Tapi jangan seperti ini, tidak ada kejelasan, uang kami juga tidak tahu bagaimana," ungkapnya.

Biro perjalanan ibadah umrah ini juga berjanji kepada Kementrian Agama (Kemenag) Kakanwil Sumsel, untuk memberikan penjelasan terkait keterlambatan keberangkatan kepada para jemaahnya.

Namun pada hari yang sudah disepakati, yaitu 8 Febuari 2018, pihak Abu Tour malah menghilang dan tidak menepati janjinya. Kepala Kakanwil Kemenag Sumsel Alfajri Zabidi bahkan sudah mendatangi kantor Abu Tour, tapi hasilnya nihil.

"Kami sudah coba menghubungi pengurus dan pengelola Abu Tour, tapi tidak ada yang bisa dihubungi. Padahal, mereka sudah berjanji tanggal 8 Febuari 2018 ini akan rilis jadwal keberangkatan jemaah," ungkapnya. 

 


Tidak Ada Izin

Agen travel Umrah Abu Tour cabang Palembang ternyata belum mengantongi izin dari Kemenag Sumsel (Liputan6.com / Nefri Inge)

Pihak Kemenag Sumsel sudah membuat posko pengaduan di 17 kabupaten/kota sebagai tempat pengaduan bagi jamaah Abu Tour yang ditelantarkan.

Kepala Kemenag Sumsel bersama pihak kepolisian akan terus mendampingi para jemaah, agar bisa mendapatkan haknya. Mereka juga menghimbau agar para jemaah tetap sabar dan tidak bertindak anarkis.

"Kita sarankan agar warga Sumsel menanyakan dulu ke Kemenag, agen travel mana yang bisa dipercaya. Karena Abu Tour cabang Palembang belum mengantongi izin dari kami," katanya.

Total jumlah jemaah umrah di Sumsel dari Abu Tour cabang Palembang sebanyak 7.532 orang. Namun, ada 1.660 jemaah umrah yang belum diberangkatkan sesuai dengan jadwal keberangkatannya.

Mereka akan mencari solusi secepatnya agar ribuan jemaah Umrah Abu Tour bisa mendapatkan kepastian keberangkatannya. 

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya