Liputan6.com, Taipe - Sebagian besar penyintas gempa yang terjadi pada Selasa malam 6 Februari 2018, di Taiwan berhasil menyelamatkan diri.
Hal ini disebabkan karena mereka sedang berada di lantai atas yang tidak runtuh. Sehingga memungkinkan para petugas penyelamat di Taiwan dapat menemukan mereka.
Baca Juga
Advertisement
Hingga Jumat, sekitar 830 orang telah meninggalkan empat bangunan yang ambruk atau rusak di kota di pesisir Pasifik, Hualien, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Minggu (10/2/2018).
Banyak di antara mereka memecahkan jendela atau keluar dari balkon untuk meninggalkan dua bangunan yang paling parah dilanda gempa, yakni sebuah hotel bertingkat 10 dan sebuah bangunan hunian dan bisnis 12 lantai.
Para petugas pemadam kebakaran di Taiwan menunggu di bagian bawah dengan tangga.
Gempa itu juga menewaskan 10 orang, termasuk tamu-tamu hotel dan para pekerja yang berada di lantai-lantai yang lebih rendah sewaktu gempa terjadi pada pukul 23.50 malam.
Biro Cuaca Pusat Taiwan mereka gempa itu berkekuatan 6 SR dengan pusat gempa di dalam laut, dan di Hualien gempa itu dirasakan berkekuatan 7 skala Ritcher, cukup kuat untuk menimbulkan kerusakan yang meluas.
Anjing Pahlawan
Seekor labrador emas mendapat pujian pada misi pertamanya membantu petugas pencari korban gempa bumi Taiwan. Anjing itu menemukan dua orang terjebak dalam sebuah bangunan yang rusak parah setelah terjadi gempa mematikan terjadi.
Tie Hsiung yang berusia empat tahun menerjang gempa susulan berbahaya pada uji lapangan pertamanya, guna mencari korban selamat setelah lindu 6,4 skala Richter melanda kota wisata populer Hualien -- pada Selasa 6 Februari dan menewaskan 10 orang.
Berkat anjing tersebut, satu orang yang terjebak selama 15 jam akhirnya berhasil diselamatkan tanpa cedera. Korban ditarik dari reruntuhan Hotel Marsekal akibat gempa bumi Taiwan itu.
"Medan sangat berbahaya dengan banyak pecahan kaca dan paku," ujar pelatih berusia 28 tahun, Li Chun-sheng kepada AFP.
"Saya pikir dia mungkin terlalu takut, tapi dia bisa mengatasi ini untuk masuk ke tumpukan puing, jadi saya pikir dia hebat." Orang lain yang ditarik dari puing-puing tak bisa diselamatkan."
Begitu gempa bumi Taiwan terjadi, anjing yang dalam bahasa Inggris disebut Iron Hero, terjun bersama tim penyelamat dari Kota Taichung di sebelah barat bersama rekan sesama pelatihannya, labrador Tuei Tuei (Leg Leg), yang juga berusia empat tahun.
Anjing-anjing itu memang dilatih untuk misi tersebut dan belum pernah menghadapi yang seperti itu sebelumnya. Sampai tiba saatnya terjun langsung ke lokasi bencana.
Pelatih Tuei Tuei, Lin You-zhun memuji labrador hitamnya sendiri yang dikirim untuk mencari orang di lantai atas hotel.
Wali kota Taichung, Lin Chia-lung memberikan penghormatan khusus kepada pasangan anjing tersebut, memuji aksi mereka, menyelamatkan korban gempa bumi Taiwan. Sementara netizen menjuluki mereka dengan sebutan duo "kebanggaan Taichung" dan foto anjing-anjing tersebut menjadi viral.
Namun sayang, Tie Hsiung harus dibawa ke dokter hewan pada Kamis 8 Februari pagi karena menderita radang telinga. Mungkin disebabkan oleh alergi, cuaca, atau tekanan.
Baca Juga
Aktor Taiwan Derek Chang Kenang Momen Mendonorkan Hati untuk Ayahnya saat Masih Usia 21, Jadi Titik Balik Keakraban Mereka
Taiwan Klaim Deteksi Keberadaan Balon China, Pertama Kalinya Sejak April
TETO Rayakan 48 Tahun Kehadiran Taiwan Technical Mission di Indonesia, Dorong Kolaborasi Bidang Pertanian
Advertisement